Page 40 - E-MAGAZINE JILID 1
P. 40
melintasi membran saat gelombang depolarisasi bergerak melalui sitoplasma, sehingga
mengurangi kekuatan sinyal di dalam sel
• Resistensi sitoplasma. Sitoplasma mmeberikan resistensi terhaap aliran listrik, seperti air
menimbulkan resistensi yang mengurangi gelombang yang dihasilkan oleh batu.
Kombinasi kebocoran arus dan resistensi sitoplasma dapat menyebabkan kekuatan sinyal dalam
sel (neuron) menurun sesuai dengan jarak tempuhnya.
Melakukan evaluasi yang berhubungan dengan paparan paragraf materi
pada Bab ini.
UJI KONSEP 3.10.3
https://bit.ly/UjiKonsep3103
B. Potensial Aksi
Potensial aksi, juga dikenal sebagai spike, adalah merupakan sinyal listrik berkekuatan seragam yang
menempuh perjalanan dari zona pemicu nuron ke ujung aksonnya. Pada potensial aksi, kanal ion pada
membran akson membuka secara berurutan seiring dengan berjalannya arus listrik sepanjang akson. Tidak
+
seperti yang terjadi pada potensial berjenjang, tambahan Na yang masuk ke dalam sel memperkuat
depolarisasi, yang menjelaskan mengpa potensial aksi tidak kehilangan kekuatannya. Kekuatan potensial
aksi pada akhir akson identik dengan kekuatan potensial aksi yang dimulai di zona pemicu. Gerakan
potensial aksi berkecepatan tinggi disepanjang akson disebut konduksi potensial aksi.
Potensial aksi kadang-kadang disebut sebagai fenomena all-or-none karena potensial aksi terjadi
sebagai depolarisasi maksimal (jika stimulus mencapai ambang rangsang) atau tidak terjadi sama sekali
(jika stimulus berada di bawah ambang rangsang). Kekuatan potensial berjenjang yang menginisiasi
potensial aksi tidak memengaruhi amplitudo potensial aksi.
Ketika kita berbicara mengenai potensial aksi, penting disadari bahwa tidak ada hanya satu potensial
aksi yang bergerak melalui sel. Potensial aksi yang terjadi di zona pemicu adalah menyerupai gerakan
domino pertama dari serangkaian domino yang berdiri di ujung. Dengan jatuhnya domino pertama,
domino tersebut menjatuhkan yang berikutnya, dan meneruskan energi kinetiknya. Dengan jatuhnya
Electronic Magazine (Biozone): Sistem Koordinasi, Jilid 1 | 33