Page 58 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TAHUN SIDANG 2022
P. 58

Ketua DPR Puan
                                                                                                 Maharani meminta
                                                                                                 persetujuan
                                                                                                 Rancangan Undang-
                                                                                                 Undang Tindak
                                                                                                 Pidana Kekerasan
                                                                                                 Seksual (RUU TPKS)
                                                                                                 menjadi undang-
                                                                                                 undang pada Rapat
                                                                                                 Paripurna DPR.
                                                                                                 Jakarta (12/4/2022).











                   21.  RUU tentang  Tindak  Pidana  Kekerasan            1)   pengualifikasian jenis Tindak Pidana
                        Seksual                                                Kekerasan Seksual dan tindak pidana
                        RUU ini disetujui bersama oleh DPR dan                 lain yang dinyatakan secara tegas
                        Pemerintah dalam Rapat Paripurna DPR tanggal           sebagai Tindak Pidana Kekerasan Seksual
                        12 April 2022. RUU disahkan dan diundangkan            sebagaimana diatur dalam ketentuan
                        oleh Presiden tanggal 9 Mei 2022 menjadi UU            peraturan perundang-undangan lainnya;
                        No. 12 Tahun 2022. Materi muatan RUU ini          2)   pengaturan hukum acara yang
                        yaitu pencegahan Tindak Pidana Kekerasan               komprehensif mulai tahan penyidikan,
                        Seksual;  penanganan, pelindungan, dan                 penuntutan, dan pemeriksaan di sidang
                        pemulihan hak korban; koordinasi antara                pengadilan dengan tetap memperhatikan
                        Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah;                dan menjunjung tinggi hak asasi manusia,
                        dan kerja sama internasional agar pencegahan           kehormatan, dan tanpa intimidasi;
                        dan penanganan korban kekerasan seksual           3)   hak korban atas penanganan, perlindungan,
                        dapat terlaksana dengan efektif. Selain itu,           dan pemulihan sejak terjadinya Tindak
                        diatur juga keterlibatan masyarakat dalam              Pidana Kekerasan Seksual yang merupakan
                        pencegahan dan pemulihan korban agar dapat             kewajiban negara dan dilaksanakan sesuai
                        mewujudkan kondisi lingkungan yang bebas               dengan kondisi dan kebutuhan korban
                        dari kekerasan seksual.                           4)   perkara Tindak Pidana Kekerasan Seksual
                                                                               tidak dapat dilakukan penyelesaian di luar
                        Beberapa terobosan dalam RUU ini antara                proses peradilan, kecuali terhadap pelaku
                        lain adalah:                                           anak.


 56 | Kinerja Legislasi                                        Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2021--2022 | 57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63