Page 168 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 168
DEBAT MENGEMUKA
PADA PERUBAHAN KETIGA
repeat ad shape dapat saja terjadi di tempat lain, tapi
juga pada waktu yang berlainan.
Oleh karena itu, dengan belajar dari banyak
pengalaman dan sejarah yang terjadi, baik di
Indonesia maupun di luar Indonesia, kita menyadari
bahwa nampaknya Pasal-Pasal ekonomi di dalam
UUD 1945 yang sudah kita gunakan selama kurang
lebih 50 tahunan, meskipun ada UUD lain di
antaranya, nampaknya mempunyai kelemahan
dan juga dalam hal ini yang jelas belum dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti
yang kita harapkan.
Kemungkinan karena ada kelemahan
dalam implementasinya atau tidak bisa mengikuti
perkembangan jaman. Dan kita melihat bahwa Pasal-
Pasal yang ada di dalam UUD 1945, terkandung di
dalamnya itu adanya beberapa kelemahan yang kita
anggap, sehingga akhirnya beberapa konsep yang
ada itu dikatakan Pak Syahrir: “itu tidak jelas, multi
interpretasi, sehingga itu memunculkan potensi
penyimpangan yang dapat dilakukan oleh eksekutif,
baik pada masa lalu, masa kini ataupun pada masa
yang akan datang”.
Kalau kita perhatikan Pasal-Pasal ekonomi
yang ada di dalam Pembukaan UUD 1945 itu hanya
ada 4, yaitu Pasal 23 mengenai hal keuangan; Pasal
27 mengenai pekerjaan; Pasal 33 dan 34 itu mengenai
kesejahteraan sosial. Kita melihat itu tidak cukup
jelas dan tidak dapat menterjemahkan pokok-
pokok fikiran yang ada di dalam Pembukaan UUD
1945 dan dapat menjadi panduan bagi Indonesia
107

