Page 267 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 267

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  juga tidak menjadi prioritas perubahan yang akan
                  dibahas dan diputuskan dalam forum ST MPR 2001.
                  Dikarenakan  masih  belum  ada  kesepakatan  final
                  terkait rumusan sistem perekonomian nasional
                  yang tercermin dalam perdebatan, baik di PAH-I
                  maupun di kalangan Tim Ahli.
                        Berikut ini adalah rumusan hasil kerja PAH-I
                  yang disahkan BP MPR sebagaimana tercantum pada
                  Rancangan Perubahan Kedua UUD 1945. Rumusan
                  ini  sama  sekali  tidak  mengalami  perubahan  dalam
                  Rancangan Perubahan Ketiga UUD 1945:

                                     Bab XIV
                   Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial
                                     Pasal 33
                  (1) Perekonomian disusun dan dikembangkan
                     sebagai usaha bersama seluruh rakyat secara
                     berkelanjutan berdasarkan atas asas keadilan,
                     efisiensi,  dan  demokrasi  ekonomi  untuk
                     mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan, dan
                     keadilan sosial bagi seluruh rakyat;
                  (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi
                     negara dan yang menguasai hajat hidup orang
                     banyak dikuasai dan/atau diatur oleh negara
                     beradasarkan  asas  keadilan  dan  efisiensi  yang
                     diatur dengan undang-undang;
                  (3) Bumi, air, dan dirgantara serta kekayaan alam
                     yang terkandung di dalamnya dikuasai dan/atau
                     diatur oleh negara dan dipergunakan sebesar-
                     besarnya untuk kemakmuran rakyat, yang diatur
                     dengan undang-undang;



                                       206
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272