Page 272 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 272

PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
                                PASAL 33 DIPUTUSKAN




                  1. Sebagai Ketua, Bapak Drs. Jakob Tobing, MPA.
                  2. Wakil Ketua, Bapak H. Harun Kamil, SH.
                  3. Wakil Ketua, Bapak Drs. K.H. Slamet Effendy Yusuf, MSi.
                  4. dan Sekretaris, Bapak Drs. Ali Masykur Musa, MSi.


                  Setelah  disahkan,  dilanjutkan  dengan  Rapat  Pleno  ke-2
            PAH-I, tertanggal 22 Januari 2002,  mendengarkan laporan Tim
                                           83
            Kecil yang diketuai oleh Ali Masykur Musa, mengenai rencana-
            rencana PAH-I BP MPR. 84
                  Sesudah introduksi dari fraksi-fraksi, rapat kemudian
            memutuskan PAH-I untuk segera membahas dan menyiapkan
            materi perubahan UUD 1945. Adapun mengenai Bab Perekonomian
            Nasional dan Kesejahteraan Sosial, sebagai bahan  yang belum
            selesai diputuskan pada tahun 2001, kembali mendapatkan
            prioritas. Tampak dari pendapat-pendapat fraksi pada Rapat ke-3
            PAH-I,  dengan agenda Pemandangan Umum Fraksi-fraksi MPR
                  85
            tentang Pokok-pokok Perubahan UUD 1945, pada 28  Januari
            2002. Pembicara, Katin Subyantoro (F-PDIP),  I Ketut  Astawa
                                                     86
            83  Ibid.., hlm. 97.
            84  Lihat laporan Tim Kecil, ibid.., hlm. 98.
            85  Ibid.., hlm. 125.
            86  …Saudara Pimpinan dan Anggota PAH-I yang saya hormati.
               Mengenai Pasal-Pasal rancangan perubahan Undang-Undang Dasar 1945 yang sangat penting
               dan sangat mendasar adalah perubahan rancangan Pasal 26, Pasal 29, Pasal 31, Pasal 32,
               Pasal 33, dan Pasal 34 karena hal itu, baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan
               pilar kebangsaan yang di atasnya kita dirikan sebuah bangunan nation state yang bernama
               Indonesia.
            Sehubungan dengan itu, F-PDIP mempertegas kembali sikapnya bahwa Negara Kesatuan Republik
               Indonesia dibangun dengan semangat negara bangsa modern dan dasar negara Pancasila
               yang menjunjung tinggi makna sesanti bhineka tunggal ika adalah sudah final.
            Oleh karena itu, marilah kita merenungkan keluhuran semangat ini dengan segenap kearifan
               dan jiwa keneragawanan kita. Kita telah bersepakat bahwa Pembukaan Undang-Undang
               Dasar 1945 tidak diubah. Maka sesungguhnya kita sadar betul bahwa Pasal-Pasal dalam
               batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 yang meliputi Pasal 26, 29, 31, 33 dan 34, haruslah
               merupakan pengejawantahan semangat dan filosofi yang terkandung dalam pembukaan
               Undang-Undang Dasar 1945.


                                       211
   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277