Page 274 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 274

PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
                                PASAL 33 DIPUTUSKAN




                  Memang tidak semua fraksi menyampaikan pendapatnya
            terkait langsung dengan Bab  Perekonomian Nasional dan
            Kesejahteraan Sosial. Pada umumnya, di awal rapat PAH-I ini
            fraksi-fraksi lebih banyak menyampaikan hal teknis, dan bersifat
            prosedural.
                  Dalam Rapat PAH-I ke-4, 31 Januari 2002  yang dipimpin
            Ketua Rapat, Slamet Effendy Yusuf dengan agenda Mendengarkan
            Laporan Tim  Kecil  PAH-I.  Tercatat  Erman  Soeparno  dari  F-KB
                                   91
            menekankan agar usulan-usulan tentang Perekonomian Nasional
            dan Kesejahteraan Sosial sebaiknya digabung karena relevansinya
            sangat kuat. 92


            Menyerap Pendapat Para Menteri
                  Serangkaian agenda konsolidasi perubahan UUD 1945
            periode keempat terus bergulir.  Tercatat rapat  yang terkait
            dengan perekonomian Indonesia berlangsung di Rapat PAH-I ke-

               pada bangsa ini dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk
               kesejahteraan seluruh penduduknya, pemihakan pada yang lemah, yang duafa, yang kurang
               pendidikan adalah suatu keharusan.
            Sistem ekonomi dasar-dasarnya harus ditetapkan, sistem kapitalis, sistem sosialis atau ekonomi
               kerakyatan perlu diarahkan sebelum terlambat, pemihakan pada rakyat kecil, dan lemah, harus
               lebih ditegakkan dalam Bab ini. Demikianlah, memasuki persidangan untuk mempersiapkan
               amendemen keempat ini…
            91  Dari penyampaian Ketua Rapat: Slamet Effendy Yusuf, Tim Kecil ditugaskan menyusun beberapa
               hal: Pertama, jadwal kegiatan penyerapan aspirasi kelompok masyarakat. Kedua, penyusunan
               highlights, topik-topik diskusi yang nanti akan disebarkan ke masyarakat. Juga tampak dalam
               penjelasan Ali Masykur Musa selaku ketua Tim Kecil. Selengkapnya, ibid.., hlm. 169-172.
            92  Khusus masalah kelompok ekonomi dan kesejahteraan sosial. Kami mengusulkan mungkin
               perlu ditambah asosiasi pengusaha-pengusaha swasta dan kemudian asosiasi masalah sosial
               masyarakat.
            Karena  apa?  Kita melihat  kalau  ISEI  ini  adalah  landasannya adalah  teori,  theoretical, jadi
               masukannya terus orientasinya kepada masalah teori. Sedangkan Kadin dan Dekopin seperti
               yang kita ketahui sampai saat ini, mereka adalah pengusaha-pengusaha yang belum membuat
               suatu konsep paradigma baru di konteks perekonomian Indonesia, karena yang saya lihat
               adalah bahwa swasta itu lebih mempunyai kemandirian di dalam berusaha.
            Saya sependapat bahwa ini digabung antara masukan ekonomi dan kesejahteraan. Ini jelas itu
               relevansinya sangat mutlak di situ. Ibid.., hlm. 185.


                                       213
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279