Page 263 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 263

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  yang dapat menjadi pedoman yang pasti, sehingga
                  perumusannya  tidak  cacat  bagi  pengelolaan
                  ekonomi nasional untuk mencapai cita-cita
                  kemerdekaan bangsa Indonesia.
                        Pandangan Tim Ahli adalah bahwa seluruh
                  Pasal-Pasal dalam amandemen konstitusi harus
                  merupakan satu pedoman dan pegangan yang
                  menyeluruh,   terintegral  dalam   pengelolaan
                  ekonomi, dan bukan merupakan bagian-bagian yang
                  bisa dilepas atau parsial, seperti yang dikhawatirkan
                  oleh Fraksi PDKB. Jadi kita setuju dengan hal itu,
                  karena adanya kekhwatiran bahwa kita nanti akan
                  melihatnya secara parsial tiap amandemen yang
                  dilakukan.
                        Kemudian    yang    ketiga,  pengelolaan
                  perekonomian Indonesia berlandaskan pada sistem
                  ekonomi yang ciri-cirinya sudah dituangkan dalam
                  amandemen Undang-Undang Dasar 1945, Pasal
                  33, yang saya yakin Bapak-bapak, Ibu-ibu sudah
                  memilikinya, dan dalam pandangan seluruh fraksi
                  kita tidak menemukan adanya keberatan terhadap
                  semangat, tujuan  yang hendak  dicapai yaitu
                  pengelolaan ekonomi berdasarkan usulan Tim Ahli
                  mengenai perubahan Pasal 33 ayat (1), meskipun
                  tentunya  dalam  hal  ini  ada  beberapa  sedikit
                  perbedaan-perbedaan, tetapi kita menganggap itu
                  tidak terlalu substansial.
                        Meskipun demikian, ada 2 (dua) fraksi yaitu:
                  Fraksi Utusan Golongan dan Fraksi Perserikatan
                  Daulatul Ummah yang menghendaki agar secara
                  eksplisit  asas  kekeluargaan  tetap  ditambahkan



                                       202
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268