Page 289 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 289

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  kegiatan produksi itu public ownership semuanya?
                  Apakah demikian? Maksudnya, semua itu secara
                  proporsional sesuai dengan mekanisme atau dalam
                  arti kepemilikannya juga semua. Saya kira itu saja,
                  Pak.
                        Pembicara: Happy Bone Zulkarnaen (F-PG)
                        …
                        Saya barangkali singkat saja, langsung ke Pak
                  Ali Marwan. Menarik usul Pak Ali Marwan tentang
                  Pasal 33 ayat (1). Di sini disampaikan kembali
                  menetapkan perekonomian disusun sebagai usaha
                  bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Saya
                  barangkali ingin sedikit juga mengingatkan kepada
                  kita semua bahwa polemik tentang sistem ekonomi
                  Indonesia ini di ruangan yang bersejarah ini,
                  sudah  terjadi cukup  lama dan yang paling  radikal
                  adalah polemik, atau yang paling keras adalah
                  polemik antara kelompoknya Pak Sjahrir, Bambang
                  Soedibyo, Sri Mulyani, dan Sri Adiningsih dengan
                  Pak Mubyarto dan Pak Dawam Raharjo.
                        Satu hal yang ingin kami sampaikan bahwa,
                  ternyata katakanlah semacam antitesis yang
                  disampaikan oleh Sjahrir dan kawan-kawan itu tidak
                  sampai ada titik temu. Tidak ada pertemuan dengan
                  apa yang disampaikan oleh Pak Dawam Rahardjo.
                  Dan, yang menarik lagi adalah Saudara Didik
                  Rachbini mencoba menjembatani, tapi kemudian
                  inipun di kritik oleh Pak Sri Edi Swasono, karena
                  Saudara Didik Rachbini tidak memberikan satu
                  solusi terhadap polemik itu.
                        Yang ingin saya sampaikan pada Pak
                  Ali Marwan adalah bagaimana sebetulnya kita



                                       228
   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294