Page 293 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 293

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                        Pembicara: Syahril Sabirin (Gubernur Bank
                  Indonesia)
                        ...[s]edikit  juga  komentar  mengenai  masalah
                  kerakyatan atau kekeluargaan, hemat saya memang
                  yang penting sekali pengertiannya apa, asal jelas
                  bahwa barangkali yang kita maksud di sini terutama
                  sekali tentu adalah keadilan dalam ekonomi atau
                  demokrasi atau apa istilahnya. Misalnya saja bahwa
                  monopoli  pihak  swasta  itu  sesuatu  yang  tidak
                  diinginkan dalam sistem ekonomi kita. Jadi, kalau
                  diperjelas seperti itu bahwa  dicegahnya adanya
                  monopoli-monopoli pihak swasta misalnya, kalau
                  negara yang monopoli untuk kepentingan bersama
                  tidak apa-apa, tetapi kalau swasta tentu itu sesuatu
                  yang tidak diinginkan dalam sistem ekonomi kita
                  Kalau asal saja didefinisikan secara jelas seperti itu
                  barangkali itu akan lebih baik.


                        Pembicara: H. Ali Marwan Hanan (Menkop
                  UKM)
                        …
                        Yang pertama Pak Palguna. Memang ketika
                  kami sampaikan  paper-nya ini sengaja  tidak
                  mengacu kepada Tap nomor XI yang sudah membuat
                  inventarisasi. Jangankan alternatif, Tap yang sudah
                  dibuat pun kami tidak bikin acuan utuh, tetapi kami
                  membuat acuan  utuh itu  adalah Undang-Undang
                  Dasar 1945 yang masih utuh, perkara itu berbeda
                  dengan MPR, itulah yang kami katakan itulah adalah
                  semata-mata inspirasi yang datang, tidak dapat
                  kami tangkap dari apa lembaga pemerintah yang



                                       232
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298