Page 296 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 296

PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
                                PASAL 33 DIPUTUSKAN



                  ekonomi kita ini diperuntukkan diperlakukan
                  pelaku-pelakunya oleh salah satu pelakunya adalah
                  koperasi.  Permasalahannnya  tadi  ketika  suasana
                  sekarang kita harus mengakui idealisme dan
                  kehendak dan amanat yang diberikan oleh Bapak-
                  Bapak sekarang melalui Tap MPR yang sudah
                  banyak itu,  kan harus memilih sistem kehidupan
                  kita, perekonomian ekonomi kita ini yang salah satu
                  pelakunya adalah koperasi, seberapa jauh nanti itu
                  dapat mencapai? Seberapa jauh signifikannya sistem
                  koperasi itu dalam menentukan sistem  ekonomi
                  nasional kita. Sebetulnya sangat tergantung
                  kepada  pengalaman dan praktik. Sama dengan
                  masalah ekonomi kerakyatan yang  kita sebutkan,
                  kenapa kita kaitkan dengan sistem kerakyatan atau
                  ekonomi kerakyatan yang bersifat kekeluargaan.
                  Kalau boleh sedikit melambung suka atau tidak
                  suka dalam perjalanan bangsa kita, sistem ekonomi
                  kekeluargaan itu berjalan secara serentak di tengah-
                  tengah kita menghadapi berbagai krisis yang ada.
                        Sebagai  contoh suasana  nasional  punya
                  beban yang besar. Pada saatnya harus dibebankan
                  kepada  APBN,  pembebanan  penyelesaian  masalah
                  sebagian pihak  dari bangsa ini  kepada  APBN  pada
                  dasarnya adalah melakukan sikap gotong royong
                  kepada  suatu kelompok  suatu masyarakat yang
                  sudah membuat musibah di tengah bangsa. Itulah
                  yang menyebabkan APBN kita dan harus di pikul
                  oleh seluruh rakyat dan bangsa kita.
                        Tidak ada kelompok masyarakat yang bisa
                  membantah  kenyataan, tidak  ada satu kelompok



                                       235
   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301