Page 291 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 291

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  kekeluargaan itu implemantasinya bagaimana, dan
                  asas kekeluargaan dan juga disusun usaha bersama
                  sebagaimana tadi yang ditanyakan oleh rekan kami
                  yang lain.


                  Berikut jawaban-jawaban para menteri atas tanggapan,
            pertanyaan,  dan  permintaan  klarifikasi  dari  para  anggota  fraksi
            PAH-I:
                        Pembicara: Boediono (Menteri Keuangan RI)
                        …[k]ami ingin memberikan masukan mengenai
                  kesatuan ekonomi nasional. Tadi ada beberapa hal
                  yang disampaikan oleh para anggota atau beberapa
                  anggota, misalnya rambu-rambu independensi ini
                  apakah tidak juga merupakan rambu untuk menjaga
                  keutuhan ekonomi nasional. Lalu, ditanyakan juga
                  mengenai  bagaimana  kaitannya  dengan  masalah
                  ekonomi daerah yang sedang kita laksanakan.
                        Kami  ingin sampaikan  di  sini  bahwa  kami
                  ulang lagi tadi di negara yang paling federalistis pun,
                  seperti Amerika Serikat, Jerman, Australia, masalah
                  kesatuan ekonomi nasional sebagai suatu kesatuan
                  yang utuh ini tetap dijaga benar-benar. Artinya,
                  ini yang tidak boleh nantinya ekonomi nasional
                  ini ditarik-tarik ke arah yang memecah- mecah
                  ekonomi nasional ini. Jadi potongan-potongan
                  kecil ataupun ditarik seluruhnya menjadi ekonomi,
                  bagian ekonomi global yang tidak punya identitas
                  nasional sama sekali.
                        Dua tarikan ini yang harus kita upayakan
                  jangan  sampai kita  biarkan  begitu  saja  tanpa  ada
                  rambu-rambunya. Oleh sebab itu, kami usulkan


                                       230
   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296