Page 331 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 331

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                        Kesalahan kedua yang lebih fatal adalah
                  para perencana ekonomi itu berbagi naif tentang
                  hubungan antara kekuatan ekonomi dan politik.
                  Ketika ekonomi ditumbuhkan dengan meninggalkan
                  masa rakyat maka kekuatan ekonomi itu akan kawin
                  dengan kekuasaan politik. Yang akan melakukan
                  usaha redistribusi, usaha pemerataan hanya sampai
                  pada tingkat pelipur lara yang dalam bahasa LSM
                  disebut  it  will  give  you  only  deodorant effect. Efek
                  pewangi ketiak doang, begitulah. Nah, karena itu kita
                  harus melihat perspektif ekonomi dalam kacamata
                  politik ekonomi, ekonomi politik. Sebab kita paham
                  betul bagaimana interaksi antara kekuatan ekonomi
                  dan politik.
                        Kenapa hari-hari ini yang diadili hanya para
                  pejabat yang korupsinya itu berapa puluh miliar, itu
                  juga harus diadili, okelah. Tapi kenapa yang ratusan
                  triliun kok bebas merdeka ke seluruh dunia. 104


                  Masih dalam rangkaian dengar pendapat, Rapat PAH-I BP
            MPR ke-9, pada 4 Maret 2002  dipimpin oleh Ketua PAH-I, Jakob
                                      105
            Tobing, dengan agenda mendengarkan masukan dari sejumlah
            tokoh seperti Frans Magnis Soeseno, Sapardi Djoko Darmono,
            dan Roeslan  Abdulgani. Sesi ini menjadi momen penting di
            mana Roeslan  Abdulgani sebagai salah satu pelaku sejarah
            menjelaskan makna di balik perumusan UUD 1945, terutama

            104  Ibid.., hlm. 409-411.
            105  Rabu, 4 Maret 2002, Pukul 10.00-13.30 WIB, Ruang GBHN Nusantara V. Pimpinan PAH-I: Jakob
               Tobing, Slamet Effendy Yusuf, Harun Kamil, Ali Masykur Musa. Ketua Rapat: Slamet Effendy
               Yusuf, Sekretaris Rapat: Sri Sumarwati Isfandiari. Acara: a. Penyerapan aspirasi masyarakat
               dalam rangka perubahan UUD 1945; b. dan lain-lain. Hadir 32 Orang, tidak hadir 16 Orang.
               Ibid. mulai hlm. 419-458.


                                       270
   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336