Page 334 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 334

PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
                                PASAL 33 DIPUTUSKAN




            pada asas kekeluargaan agar jangan sampai dihilangkan dari
            Pasal 33, sebab merupakan dasar perekonomian Indonesia. 109


            Mencari Mufakat
                  Setelah serangkaian agenda jajak pendapat dan
            penjaringan aspirasi, pembahasan intensif Pasal 33 kembali
            dilakukan pada Rapat PAH-I BP MPR ke-20 tanggal 27 Maret
            2002.   Slamet  Effendy Yusuf  dari  F-PG  selaku  pimpinan  rapat
                 110
            me-review materi rapat pembahasan Pasal 33 dan sekaligus Pasal
            34 diikuti dengan tanggapan dari para anggota fraksi.


            109   Masukan dari Bandung
            Mengenai asas perekonomian yang akan dipakai sebagai substansi perubahan Pasal 33 diusulkan
               agar asas perekonomian kekeluargaan tetap menjadi asas dasar Perekonomian Nasional.
            Masukan dari Banjarmasin
            Dalam hal Perekonomian Nasional diberikan penambahan judul bab dan tambahan Ayat (1), yaitu
               Perekonomian Nasional dengan Kesejahteran Sosial, ada yang beranggapan bahwa perubahan
               yang diusulkan sudah meliputi ekonomi kerakyatan.
            Masukan dari Bali (Universitas Udayana)
            Mengenai bab ini, pada umumnya masyarakat menghendaki agar Pasal 33 UUD 1945 diubah.
            Masukan dari Solo (UNS)
            Masyarakat pada umumnya menghendaki agar Pasal 33 UUD 1945 tetap karena sebagai benteng
               perekonomian rakyat.
            Masukan dari Palembang (Unsri)
            Tentang bab ekonomi dan Kesejahteraan Sosial pada umumnya menghendaki agar Pasal 33 UUD
               1945 tetap dan dengan menggunakan asas kekeluargaan dan kerja sama. Jadi, mereka tidak
               mempermasalahkan bahwa keluarga itu salah atau betul. Mereka beranggapan bahwa yang
               paling cocok, sesuai, ekonomi kerakyatan itu.
            Masukan dari Surabaya, Malang dan Jember
            Terhadap isu ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, untuk Pasal 33, aspirasi yang berkembang
               adalah menerima perubahan yang tercantum dalam rancangan perubahan UUD, dengan
               perubahan rumusan yang bervariasi, ada pula yang mengusulkan asas kekeluargaan tetap
               untuk dimasukkan.
            Masukan dari Makassar (Unhas)
            Mengenai asas perekonomian sebagian peserta cenderung untuk memakai asas kekeluargaan,
               tetapi ada juga yang menginginkan asas keadilan, efisiensi, dan demokrasi ekonomi. Sekjend
               dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.., Buku VII, op cit.., hlm.647-648.
            110   Rabu, 27 Maret 2002, Pukul 10.00-selesai, Ruang GBHN. Pimpinan PAH-I: Jakob Tobing, Harun
               Kamil, Slamet Effendy Yusuf, Ali Masykur Musa. Ketua Rapat: Slamet Effendy Yusuf, Sekretaris
               Rapat: Sri Sumarwati Isfandiari. Acara: a. Pembahasan Pasal 33 dan 34 rancangan perubahan
               UUD 1945; b. dan lain-lain. Hadir 36 Orang, tidak hadir 12 Orang. Sekretariat Jenderal MPRRI,
               Tahun Sidang 2002, Buku Dua.., op cit.., notulen mulai hlm. 73.


                                       273
   329   330   331   332   333   334   335   336   337   338   339