Page 330 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 330
PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
PASAL 33 DIPUTUSKAN
Sekarang banyak orang pintar, kok kita pakai
konsultan asing dibayar mahal, kedelai impor,
jagung impor, beras impor. Ini tidak mandiri Pak
Happy, very unhappy our situation. Jadi ini harus
kita pikirkan dalam satu konsep dan semangat.
Jadi saya setuju dengan beliau, maksud beliau saya
kira saling bergantung. Jadi ini bukan isolasi Pak,
bukan seperti Burma misalnya. Ini bukan isolasi tapi
konsep, karena sekali lagi tidak mungkin bangsa
ini terhormat, bermatabat kalau tidak mandiri.
Martabat adalah fungsi dari kemandirian dan itulah
cita-cita, baik Bung Karno maupun Bung Hatta. Dan
ini pesan dari kemerdekaan kita.
Nah, kita juga harus memahami interaksi
antara faktor politik dan ekonomi. Satu paham
yang mengatakan bahwa tidak apa-apa kita
menumbuhkan ekonomi dulu, nanti ada proses
merembes ke bawah. Nah, dalam teori ada yang
namanya kurva curvenet, itu ada kesenjangan yang
melebar, tapi kemudian ada koreksi otomatis kalau
kita sudah mencapai misalnya tingkat pendapatan
perkapita 1.000 dollar. Ini secara teoritis juga
digugat karena para personal ekonominya yang
berpikirnya begini punya dua kesalahan besar.
Nomor satu, menganggap rakyat itu cukup dikasih
rembesan, ini kan kurang ajar betul para personal
ekonomi. Masa rakyat memiliki negeri ini kasih
rembesan. Konglomerat dikasih 930 triliun untuk
kira-kira 2.000 perusahaan, petani hanya dikasih
250 milliar untuk separuh penduduk. Nanti ada
proses merembes ke bawah.
269

