Page 325 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 325

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  yang jadi kudanya dan siapa yang jadi jokinya. Ini
                  yang timbulnya Pak Adi. Kenyataannya sekarang ini
                  napas kudanya sudah payah, jokinya tertawa saja.
                        Maka dari itu perubahan kami berikan
                  komentar euforia dari pada otonomi daerah yang
                  disebut-sebutkan tadi oleh CINAPS itu dalam
                  rangka meng-shortcuts prosedur-prosedur yang
                  panjang maupun globalisasi yang sangat tertarik,
                  sangat terikat, sangat terpengaruh oleh nasihat-
                  nasihat yang ansor dari IMF maupun  World Bank,
                  ansor maaf bukan GP Ansor, tetapi angin sorga.
                  Jadi kita harus kembali lagi ke kemandirian tadi.
                  Kita harus berbuat, kami sangat tertarik kata-kata
                  kemandirian tadi untuk lebih didengungkan.


                        Pembicara: Theo L. Sambuaga (F-PG)
                        ...[s]aya juga ingin menyinggung apa yang
                  disampaikan oleh Pak Adi Sasono dan Saudara
                  Umar Juworo dari CIDES tadi, tentang Pasal-
                  Pasal ekonomi. Saya kira secara prinsipil nilai
                  yang disampaikan oleh CIDES tadi, oleh Pak Adi
                  tadi bahwa Pasal-Pasal ekonomi tidak bebas nilai.
                  Ini merupakan satu hal yang sangat prinsipil dan
                  saya kira memperkaya kita di dalam membahas
                  proses lebih lanjut tentang amendeman Pasal-
                  Pasal ekonomi ini. Kemudian bahwa ekonomi juga
                  merupakan fungsi kesejahteraan sosial, saya kira
                  ini juga suatu komitmen, suatu keberpihakan. Nah,
                  prinsip-prinsip seperti ini saya kira memang harus
                  terumus di dalam Konstitusi dan saya berterima



                                       264
   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330