Page 322 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 322

PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
                                PASAL 33 DIPUTUSKAN



                  (c). Penambahan   ayat   untuk    menampung
                     perkembangan di bidang hak asasi manusia,
                     lingkungan  hidup,   dan   keadilan  dalam
                     memajukan seluruh wilayah negara yang
                     berbunyi, “Perekonomian nasional senantiasa
                     menjaga dan meningkatkan fungsi ekosistem dan
                     daya dukung lingkungan hidup, memperhatikan
                     dan menghargai hak-hak adat, serta menjamin
                     keseimbangan kemajuan wilayah negara”;
                  (d). Pengertian istilah kekeluargaan perlu diberikan
                     penjelasan dalam perspektif yang baru sesuai
                     dengan konteks perkembangan masyarakat,
                     yaitu dengan mengubah penjelasan Pasal,
                     tentang Pasal 33 UUD 1945;
                  (e). Setuju dengan rumusan Pasal 34 sebagaimana
                     dimuat di dalam Tap No. XI/MPR/2001 Materi
                     Rancangan Perubahan UUD 1945.
                        Terakhir,  kami  berpandangan  bahwa  proses
                  perumusan amendemen UUD 1945 yang dilakukan
                  PAH-I MPR sudah lebih baik, terbukti dengan
                  telah melibatkan kelompok-kelompok di luar MPR.
                  Namun, proses tersebut masih jauh dari yang
                  diharapkan oleh masyarakat karena masih bersifat
                  elitis dan kurang memperhatikan prinsip-prinsip
                  transparansi, partisipasi, dan accountability.

                  Rapat  dilanjutkan,  mendengarkan  tanggapan  anggota
            PAH-I, Berikut notulensinya: 103

                        Pembicara: Happy Bone Zulkarnaen (F-PG)
                        ...[s]aya  juga  ingin sampaikan  pandangan
                  Pak Adi Sasono tentang mandiri tadi itu. Dalam

            103   Ibid.., mulai hlm. 394.


                                       261
   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327