Page 85 - BUKU BERKARYA DI TENGAH PANDEMI
P. 85

BERKARYA DI TENGAH PANDEMI
                                  SATU TAHUN KINERJA M. AZIS SYAMSUDDIN
                                  WAKIL KETUA DPR RI BIDANG KORPOLKAM


                  Sebagaimana kita ketahui, Papua sudah final menjadi bagian
                  dari NKRI. Ini sudah mendapatkan pengakuan secara de facto
                  maupun de jure dalam sidang Umum PBB yang dihelat pada
                  akhir tahun 2019 di New York.

                  Meski begitu, bukan berarti masalah Papua secara hakiki
                  sudah selesai. Sebagaimana sudah diurai sebelumnya, inti
                  masalah Papua justru terletak pada metode yang digunakan
                  dalam rangka membangun cita-cita kebangsaan itu sendiri.
                  Setelah lebih dari 50 tahun bergabung dengan NKRI, Papua
                  belum berhasil sepenuhnya melebur menjadi NKRI sehingga
                  sentimen SARA menjadi isu yang sangat sensitif berkembang
                  di benak masyarakat Papua.

                  Ditinjau dari sudut pandang teoritis, masalah konflik yang
                  terjadi di Papua sudah masuk di dalam kategori Edward Azar
                  sebagai konflik sosial yang berlarut-larut (Protracted Social
                  Conflict), dimana disebabkan oleh sudah sedemikian lama
                  konflik ini tidak diredakan, konflik ini tidak bisa langsung
                  selesai dengan cara menghilangkan penyebab awalnya. Sebab
                  berbagai faktor lain sudah sangat intens mewarnai sikap,
                  pandangan, dan ideologi gerakan kelompok komunal yang
                  ada disana. 53

                  Oleh karena itu, tampaknya pemerintah perlu melakukan
                  revisi kebijakan secara mendasar, khususnya terkait paradigma
                  dalam melihat masalah Papua. Sehingga kebijakan yang lahir
                  kemudian, bisa secara efektif mengurai masalah sebenarnya
                  baik secara taktis maupun strategis.


                  53   Edward Azar: 1978


                                             76
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90