Page 110 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TS 2022-2023
P. 110

Sementara itu, Panja Sarana Prasarana dan Permasalahan Nelayan merekomendasikan
                  KKP untuk membenahi, memperbaiki, serta menindaklanjuti beberapa hal, di antaranya
                  yaitu: penambahan anggaran program dan kegiatan supaya dampaknya dirasakan
                  masyarakat terutama nelayan; optimalisasi bantuan sarana dan prasarana bagi
                  kelompok masyarakat, koperasi dan UMKM; pembangunan infrastruktur pendukung
                  di sentra perikanan, termasuk kapal pengawas sumber daya kelautan perikanan yang
                  dapat menjangkau wilayah Zona Ekonomi Eksklusif; optimalisasi Pokmaswas sebagai
                  Nelayan Bela Negara, terutama di  wilayah-wilayah rawan invasi kapal ikan asing;
                  pengawasan kepatuhan kapal ikan Indonesia; peningkatan teknologi di Balai Riset dan
                  Observasi Laut Bali.

                  Selain  itu,  KKP  diminta  untuk  menyederhanakan  perizinan;  memunculkan  asuransi
                  nelayan kecil; melakukan audit kelangkaan BBM bersubsidi di seluruh Indonesia;
                  memperbaiki dan melengkapi fasilitas sarana prasarana perikanan Balai Budidaya
                  Laut Ambon; membuat kebijakan Lumbung Ikan Nasional (LIN) untuk Provinsi Maluku,
                  Maluku Utara, dan 6 provinsi lainnya; memperjelas masterplan LIN; serta meningkatkan
                  keterampilan dasar melalui pelatihan bagi nelayan.


                  E. KOMISI V

                  Pembangunan infrastruktur dan transportasi merupakan bagian integral dari
                  pembangunan nasional. Pembangunan infrastruktur dan transportasi merupakan
                  motor pembangunan suatu wilayah yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
                  di wilayah tersebut. Percepatan pembangunan infrastruktur dan transportasi diyakini
                  dapat memicu pemulihan ekonomi  yang lebih kuat akibat pandemi Covid-19. Di
                  tengah gencarnya pembangunan infrastruktur dan transportasi  yang dilakukan
                  pemerintah saat ini, beberapa isu mendapat sorotan Komisi V DPR RI. Pertama, isu
                  terkait keselamatan, keamanan, dan pelayanan dalam penyelenggaraan transportasi
                  udara. Kasus kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 yang terjadi di awal tahun 2021 masih
                  menyisakan persoalan, terutama penundaan pembayaran asuransi korban kecelakaan.
                  Terhadap permasalahan ini, Komisi  V DPR RI meminta Kementerian Perhubungan
                  untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap semua operator
                  penerbangan; untuk melaksanakan semua rekomendasi dari KNKT dan melaporkan
                  hasil tindak lanjutnya kepada Komisi V DPR RI; untuk melakukan pengawasan terhadap
                  PT Sriwijaya Air dalam mempercepat proses penyelesaian ganti rugi kepada ahli waris
                  korban kecelakaan pesawat SJ-182 sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan
                  Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara; untuk
                  memperhatikan alokasi anggaran  TA 2023 bagi KNKT dalam upaya meningkatkan
                  kinerja KNKT.





            108     Kinerja Pengawasan
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115