Page 131 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TS 2022-2023
P. 131

DPR MENGAWAL DEMOKRASI
                                                                            MENUJU INDONESIA MAJU







                     katering, transportasi, dan kesehatan, sehingga pada masa mendatang seluruh calon
                     jemaah haji dapat melaksanakan ibadah lebih aman dan nyaman.

                     M. PENGAWASAN TERHADAP PENGGUNAAN KEUANGAN NEGARA

                     DPR RI juga melakukan pengawasan terhadap penggunaan keuangan negara yang
                     dilakukan oleh pemerintah. Pengawasan tersebut dilakukan oleh Badan Akuntabilitas
                     Keuangan Negara (BAKN), salah satu AKD yang bersifat tetap. Isu penting yang dibahas
                     oleh BAKN DPR RI dalam Tahun Tahun Sidang 2022–2023 adalah permasalahan cukai
                     hasil tembakau. Isu ini pada dasarnya merupakan tindak lanjut dari hasil penelaahan
                     tematik yang dilakukan BAKN DPR RI pada Masa Persidangan IV dan V Tahun Sidang
                     2022–2023 lalu. BAKN DPR RI telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka
                     mendukung penelaahan terkait cukai hasil tembakau. Di antaranya, Rapat Konsultasi
                     dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK); RDP dengan Badan Pengawasan
                     Keuangan dan Pembangunan (BPKP); Rapat Kerja dengan Direktorat Jenderal Bea
                     dan Cukai (DJBC) dan Badan Kebijakan Fiskal (BKF); RDP dengan  Pemerintah Daerah
                     kabupaten/kota, serta RDPU dengan lembaga penelitian, pakar, dan akademisi.

                     Hasil penelaahan BAKN DPR RI menyimpulkan bahwa: (1) pemanfaatan dan penyerapan
                     Dana  Bagi Hasil Cukai  Hasil  Tembakau  (DBHCHT)  kurang maksimal,  belum  sesuai
                     dengan kondisi masing-masing daerah, serta tidak memperhatikan kesejahteraan
                     petani tembakau; (2) laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI masih menemukan kesalahan
                     berulang dalam hal perizinan, penetapan tarif cukai, produksi yang tidak sesuai atau
                     tidak dilaporkan, serta pelunasan dan pelekatan pita cukai yang tidak sesuai; (3) struktur
                     penggolongan tarif cukai yang terlalu banyak sering dimanfaatkan oleh pengusaha
                     rokok untuk menghindari tarif rokok yang tinggi; dan (4) belum adanya tindak lanjut
                     implementasi impor tembakau sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan
                     Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2017.


                     Atas dasar penelaahan tersebut, BAKN DPR RI merekomendasikan kepada pemerintah
                     untuk: (1) merevisi peraturan Menteri Keuangan terkait penerimaan DBHCHT agar
                     menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah penerima, kondisi sosial
                     geografis,  dan  kultur  petani  tembakau;  (2)  menyempurnakan  sistem  pengendalian
                     pemakaian pita cukai, pengawasan peredaran, serta pelaporan produksi CHT; (3)
                     merumuskan roadmap kebijakan industri hasil tembakau dengan menekankan pada
                     penyederhanaan tahap kenaikan dengan mempertimbangkan faktor pengendalian
                     konsumsi, penerimaan negara, keberlangsungan usaha, dan pengawasan BKC
                     ilegal; (4) mengimplementasikan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
                     Nomor 84 Tahun 2017 tentang Ketentuan Impor Tembakau; (5) menerbitkan peraturan
                     terkait  ekstensifikasi  barang  kena  cukai  lainnya,  terutama  minuman  bergula  dalam
                     kemasan, mengingat dampak negatifnya terhadap kesehatan; dan (6) memperhatikan
                     kesejahteraan petani tembakau dengan meningkatkan anggaran pembinaan,
                     penyediaan bibit, serta penelitian melalui Kementerian Pertanian.



                                                                 Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang  2022–2023  129
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136