Page 91 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TS 2022-2023
P. 91

DPR MENGAWAL DEMOKRASI
                                                                            MENUJU INDONESIA MAJU







                     Realisasi belanja negara dalam semester I tahun 2023 mencapai Rp1.255,7 triliun (41,0%
                     dari pagu APBN Tahun 2023). Capaian tersebut meningkat apabila dibandingkan dengan
                     realisasi semester l tahun 2022  yang mencapai Rp1.244,9 triliun. Realisasi Belanja
                     Pemerintah Pusat mencapai Rp891,6 triliun (39,7% dari pagu APBN tahun 2023), yang
                     terdiri atas: Realisasi belanja K/L yang mencapai Rp417,2 triliun (41,7% dari pagu APBN
                     tahun 2023), lebih tinggi dibandingkan realisasi semester I tahun 2022 yang mencapai
                     Rp393,8 triliun.

                     Realisasi penyaluran Transfer ke Daerah (TKD) dalam semester I tahun 2023 mencapai
                     Rp364,1 triliun (44,7% terhadap pagu  APBN tahun 2023), antara lain dipengaruhi
                     oleh: Penyaluran DBH meningkat tajam, tumbuh 62,5%, terutama disebabkan oleh
                     peningkatan pagu DBH dalam  APBN  Tahun 2023. Penyaluran DAU lebih rendah
                     utamanya disebabkan Pemda masih melakukan penyesuaian penganggaran DAU yang
                     Ditentukan Penggunaannya. Penyaluran DAK dipengaruhi oleh kinerja penyampaian
                     syarat salur dari pemda dan memperhatikan rekomendasi dari K/L pengampu DAK.
                     Penyaluran Dana Desa antara lain dipengaruhi oleh kepatuhan desa dalam memenuhi
                     dan menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran.


                     Surplus anggaran semester I tahun 2023 mencapai Rp152,3 triliun atau sekitar 0,71%
                     terhadap PDB. Realisasi pembiayaan anggaran dalam semester I tahun 2023 mencapai
                     Rp135,1 triliun (22,6% dari pagu  APBN  Tahun 2023) dengan rincian sebagai berikut:
                     Realisasi pembiayaan utang semester I tahun 2023 sebesar Rp166,5 triliun atau 23,9%
                     dari target  APBN tahun 2023. Realisasi pembiayaan utang semester I tahun 2023
                     memerhatikan antara lain perkembangan kinerja pendapatan dan belanja negara.

                     2. Prognosis Semester II APBN TA 2023

                     Risiko dan ketidakpastian tinggi masih akan meliputi prospek perekonomian dunia di
                     semester II tahun 2023. Kondisi suku bunga acuan global yang tinggi dan berlangsung
                     lama (higher  for  longer) serta berbagai isu geopolitik seperti  decoupling,  re-shoring,
                     friendshoring hingga dedolarisasi kencang berhembus dan menciptakan risiko besar
                     bagi pemulihan ekonomi dunia.

                     Di tengah kondisi ketidakpastian global yang tinggi tersebut, resiliensi perekonomian
                     domestik diharapkan masih terus terjaga. Banggar DPR RI dan pemerintah akan terus
                     berupaya agar pertumbuhan ekonomi dapat dijaga di level 5% sekaligus menjaga tingkat
                     inflasi supaya tetap rendah agar dapat menjaga daya beli masyarakat. Hal tersebut akan
                     diwujudkan melalui sinergi antara kebijakan fiskal, moneter, dan sektoral.

                     Pelaksanaan APBN TA 2023 dihadapkan pada tantangan perlambatan ekonomi global
                     dan risiko kebijakan pengetatan moneter di negara maju secara agresif. Fungsi dan peran
                     APBN harus dapat berjalan optimal terutama dalam melindungi daya beli masyarakat
                     serta menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan tetap menjaga kesehatan APBN
                     dan kesinambungan fiskal. Adapun hal ini tergambar pada infografis berikut




                                                                 Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang  2022–2023  89
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96