Page 24 - BUKU KINERJA DPR RI
P. 24

RINGKASAN LAPORAN KINERJA
                   DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
                   REPUBLIK INDONESIA
                   TAHUN SIDANG 2020-2021
                   14 Agustus 2020 - 15 Agustus 2021

                   pembahasan RUU dalam Prolegnas Prioritas hingga akhir 2021.
                   Dalam hal ini, DPR RI tetap mengutamakan pentingnya produk RUU
                   yang berkualitas untuk dapat memenuhi kebutuhan hukum nasional,
                   memberikan kepastian hukum, dan meningkatkan kemajuan dan
                   kualitas  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara.  Untuk  itu,  DPR  RI
                   membuka seluas-luasnya ruang partisipasi bagi rakyat dalam setiap
                   tahap RUU, baik tahap penyusunan, harmonisasi, maupun pembahasan
                   bersama Pemerintah. Pembahasan RUU Prolegnas Prioritas  Tahun
                   2021 dilaksanakan melalui rapat pembahasan RUU secara fisik maupun
                   virtual mengingat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
                         Selain Prolegnas Prioritas  Tahun 2021, DPR RI bersama
                   Pemerintah juga menyepakati 3 (tiga) perubahan dalam Prolegnas
                   Jangka  Menengah  Tahun  2020-2024,  pertama,  simplifikasi  RUU,
                   yaitu RUU tentang Pengelolaan Kekayaan Negara  yang merupakan
                   penggabungan dari 3 (tiga) RUU dalam daftar Prolegnas  Jangka
                   Menengah (longlist),  yaitu RUU tentang Penilai, RUU tentang
                   Perlelangan, dan RUU tentang Pengurusan Utang Piutang Negara
                   dan Piutang Daerah. Kedua, perubahan judul RUU, yaitu RUU tentang
                   Jaminan Benda Bergerak, dalam Prolegnas Jangka Menengah berjudul
                   RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999
                   tentang Jaminan  Fidusia. Ketiga, penambahan RUU baru, yaitu RUU
                   tentang Grasi,  Amnesti,  Abolisi, dan Rehabilitasi. Dengan adanya
                   perubahan tersebut, jumlah RUU yang terdapat pada Prolegnas Jangka
                   Menengah Tahun 2020-2024 menjadi 246 RUU, dari yang sebelumnya
                   berjumlah 248 RUU.
                         Selama  Tahun Sidang 2020-2021, DPR RI juga melakukan
                   pembahasan RUU Kumulatif Terbuka. Berdasarkan Pasal 23 ayat (1)
                   UU tentang PPP, RUU Kumulatif Terbuka terdiri atas: (a) pengesahan
                   perjanjian internasional tertentu; (b) akibat putusan Mahkamah
                   Konstitusi; (c)  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; (d)



                                                 8
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29