Page 48 - BUKU KINERJA DPR RI
P. 48

RINGKASAN LAPORAN KINERJA
                   DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
                   REPUBLIK INDONESIA
                   TAHUN SIDANG 2020-2021
                   14 Agustus 2020 - 15 Agustus 2021

                         Pendapatan Dalam Negeri terdiri dari Penerimaan Perpajakan
                   sebesar 1.444,54 triliun rupiah yang disepakati oleh DPR RI dari 1.481,9
                   triliun rupiah yang diusulkan oleh Pemerintah (tax ratio sebesar 8,18%
                   dari PDB) yang bersumber dari PPh sebesar 683,77 triliun rupiah, PPN
                   sebesar 518,55 triliun rupiah, PBB sebesar 14,83 triliun rupiah, Cukai
                   sebesar 180,0 triliun rupiah, Pajak Lainnya sebesar 12,43 triliun rupiah,
                   dan Pajak Perdagangan Internasional sebesar 34,96 triliun rupiah.
                   Sedangkan untuk PNBP sebesar 298,20 triliun rupiah bersumber dari
                   Penerimaan SDA Migas sebesar 74,99 triliun rupiah, Penerimaan SDA
                   Nonmigas sebesar 29,11 triliun rupiah, PNBP Lainnya sebesar 109,17
                   triliun rupiah, dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar
                   58,79 triliun rupiah, serta Pendapatan Pemerintah dari Kekayaan
                   Negara yang dipisahkan sebesar 26,13 triliun rupiah.


                      b.  Belanja Negara
                         Pengeluaran Belanja Negara  yang disepakati DPR RI dalam
                   RUU APBN Tahun Anggaran 2021 adalah sebesar 2.750,0 triliun rupiah.
                   Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan jumlah yang diusulkan oleh
                   pemerintah,  yaitu 2.747,5 triliun rupiah. Pengeluran Belanja Negara
                   terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar 1.954,5 triliun rupiah,
                   Transfer ke Daerah, dan Dana Desa sebesar 795,5 triliun rupiah.
                         Rincian Belanja Pemerintah Pusat dalam RUU  APBN  Tahun
                   Anggaran 2021 terdiri dari:
                         1)  Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar 1.031,96 triliun
                            rupiah.  Terhadap Belanja K/L, Badan  Anggaran meminta
                            Pemerintah untuk menyiapkan indikator-indikator  yang
                            dapat menunjukkan dampak langsung kepada masyarakat
                            dari program-program prioritas di masing-masing K/L.
                         2)  Belanja  Non-K/L  sebesar  922,59  triliun  rupiah  dengan
                            alokasi sebagai berikut:



                                                 32
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53