Page 104 - HOPE HARMONY & HUMANITY
P. 104

HOPE
                                      Harmony & Humanity
                                 Merakit Harapan dalam Bingkai Harmoni dan Kemanusiaan


                     makar, dalam KUHP Pasal 108 pelakunya terancam pidana
                     penjara maksimal 15 atau 20 tahun. Masalahnya, yang dapat
                     dipidanakan dengan penyebutan istilah separatis, makar,
                     atau pemberontak ini hanya perorangan. Padahal, OPM
                     dan sejenisnya bukan sekadar kumpulan orang perorang
                     seperti kelompok kejahatan biasa.
                           OPM adalah organisasi yang mempunyai tujuan
                     tertentu yang mengikat semua orang yang bergabung di
                     dalamnya dan tidak bergantung pada individu tertentu.
                     Saat seorang pemimpin sebuah distrik tertangkap atau
                     bertobat, dia digantikan yang lain.

                           Risiko lain yang lebih besar dari pendefinisian
                     KKB sebagai pemberontak adalah munculnya peluang
                     bagi mereka dan anasirnya di luar negeri untuk merujuk
                     Protokol Tambahan II tahun 1977 dari Konvensi Jenewa
                     (Geneva Convention). Konvensi tersebut merupakan
                     hukum internasional tentang penanganan perang (jus in
                     bello) atau disebut pula hukum humaniter internasional.
                     Protokol  Tambahan  II  membahas  konflik  bersenjata
                     noninternasional atau di dalam sebuah negara.

                           Di dalam Pasal 1 dinyatakan, “Angkatan perang
                     pemberontak atau kelompok bersenjata pemberontak
                     lainnya yang terorganisir di bawah komando, sehingga
                     memungkinkan  mereka melaksanakan  operasi  militer
                     secara terus menerus  dan teratur,” yang berarti termasuk
                     objek Konvensi Jenewa. Pasal 3 Protokol Tambahan II
                     melarang adanya intervensi dari luar, tetapi tidak ada
                     larangan pihak pemberontak menyampaikan masalah


                                             88
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109