Page 144 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 144
DPR RI 2004-2009:
Meneguhkan Kehidupan
Berdemokrasi Republik Indonesia
dilaksanakan pada 5 Juli 2004 . Sistem yang digunakan pada pemilu
129
2004 adalah perwakilan berimbang (proporsional) dengan sistem
daftar calon terbuka.
Sistem pemilu di Indonesia harus diperbaiki bila ingin
mewujudkan pemilihan umum yang adil, demokratis, dan jujur, guna
menghasilkan para wakil rakyat yang benar-benar bekerja sepenuh
hati untuk kepentingan bersama. Dalam Pasal 7 UU No. 12 tentang
...mewujudkan
Pemilihan Umum anggota DPR, DPD, dan DPRD, dinyatakan: ayat (1).
pemilihan Partai Politik dapat menjadi peserta pemilu apabila:
umum yang 1. Diakui keberadaannya sesuai UU No. 31 Tahun 2002
adil, demokratis, tentang Partai Politik.
2. Memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya 2/3 (dua
dan jujur... per tiga) dari seluruh jumlah provinsi.
3. Memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya 2/3
(dua per tiga) dari jumlah kabupaten/kota di provinsi
sebagaimana dimaksud pada nomor 2.
4. Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 (seribu)
orang atau sekurang-kurangnya 1/1.000 (seperseribu) dari
jumlah penduduk pada setiap kepengurusan Partai Politik,
sebagaimana dimaksud dalam nomor 3, yang dibuktikan
dengan Kartu Tanda Anggota Partai Politik.
5. Pengurus sebagaimana dimaksud pada nomor 2 dan
nomor 3, harus mempunyai kantor tetap.
6. Mengajukan nama dan tanda gambar partai politik kepada
KPU .
130
Peserta Pemilu 2004 diikuti sebanyak 24 partai politik. Enam
peserta adalah parpol lama yang memenuhi electoral threshold pada
Pemilu 1999, sedangkan enam parpol yang dinyatakan lolos verifikasi
diumumkan pada 2 Desember 2003. Selanjutnya pada 6 Desember
2003 enam parpol lainnya juga diumumkan lolos verifikasi termasuk
enam parpol lain yang lolos verifikasi faktual di daerah. Dengan
demikian, total partai politik peserta Pemilu 2004 adalah 24. Berikut
ini nama-nama dari 24 parpol peserta Pemilu 2004:
129 Pilpres putaran II akan dilaksanakan pada 20 September 2004, bila pada putaran I tidak ada
pasangan calon yang mmendapatkan lebih dari 50% suara nasional., atau minimal 20% suara
dari setiap provinsi – SUMBER.
130 Rozali Abdulla. 2009. Mewujudkan Pemilu yang Lebih Berkualitas: Pemilu Legislatif. Jakarta:
Rajawali Press. hlm., 147-149.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 139
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018