Page 143 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 143

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                  Perubahan sistem politik ini menandai awal transisi masa Orde Baru
                                                  ke Reformasi yang mengedepankan sistem dan penyelenggaran
                                                  pemilu yang lebih demokratis. Keterbukaan dalam partisipasi politik
                                                  masyarakat yang luas serta peran badan penyelenggara pemilu -
                                                  Komisi Pemilihan Umum (KPU) – yang profesional dan independen
                                                  menjadi landasan demokratisasi dalam sistem pemilu yang baru ini.
                                                  Tidak seperti Pemilu 1999, meskipun partisipasi masyarakat untuk
                                                  mendirikan partai dan memilih secara bebas partai peserta pemilu
                                                  cukup tinggi, namun badan penyelenggara Pemilu pada waktu itu diisi
                                                  oleh anggota partisan dari perwakilan partai politik. 126
                                                       Ada beberapa acuan hukum sebagai dasar pelaksanaan Pemilu
                                                  2004, antara lain Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 2002 tentang
                                                  Partai Politik; UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum
                                                  Anggota DPR, DPD, dan DPRD; UU Nomor 22 Tahun 2003 tentang
                                                  Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD; dan UU Nomor 23
                                                  Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.
                                                                                                               127
                                                       Pemilu 2004 diselenggarakan setelah adanya perubahan
                                                  amandemen UUD 1945. Jika pada pemilu sebelumnya menggunakan
                                                  sistem pendaftaran tertutup, maka pada Pemilu 2004, proses pemilihan
                                                  anggota DPR dan DPRD dilakukan melalui sistem proporsional dengan
                         ...sistem                daftar calon terbuka. Perubahan lainnya ialah hilangnya unsur TNI-
                                                                      128
                  proporsional                    Polri dalam parlemen.  Pada Pemilu 1999, masih terdapat anggota
                                                  DPR dan DPRD yang berasal dari unsur ABRI berdasarkan sistem
                 dengan daftar                    proporsional yang bersifat tertutup. Selain itu pada Pemilu 2004,

                 calon terbuka.                   pemilihan presiden dan wakil presiden tidak dilakukan secara terpisah,
                                                  seperti yang diterapkan pada Pemilu 1999. Pada pemilu 2004, yang
                                                  dipilih adalah pasangan calon (calon presiden dan wakil presiden),
                                                  bukan calon presiden dan calon wakil presiden secara terpisah.
                                                       Pemilu 2004 diselenggarakan secara serentak pada tanggal
                                                  5 April 2004 untuk memilih 550 anggota DPR RI, 128 anggota DPD,
                                                  serta anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk periode
                                                  2004-2009. Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden


                                                  126   Janedjri M. Gaffar, Demokrasi dan Pemilu di Indonesia, (Jakarta: Konpress, 2013) hal. 129;
                                                     Penyelenggara Pemilu 2004 sesuai dengan amanat Pasal 22E ayat (5) UUD 1945 tentang komisi
                                                     pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri. Ketentuan tersebut diterjemahkan
                                                     UU  Nomor 12 Tahun 2003 dengan membentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai
                                                     penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap dan mandiri serta menyampaikan  laporan
                                                     kepada Presiden dan DPR RI. Pada pelaksanaan Pemilu 2004, KPU berwenang membentuk
                                                     Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Panwaslu kemudian membentuk Panitia Pengawas Pemilu
                                                     Provinsi, Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, dan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan.
                                                     Panwaslu bertanggungjawab kepada KPU. Lihat juga: Ibid., hal. 135.
                                                  127   Ibid., hal. 129-130.
                                                  128   http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/DH16Ae06.html (Diakses pada hari Selasa,
                                                     24 April 2018)




                                     dpr.go.id   138
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148