Page 160 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 160
DPR RI 2004-2009:
Meneguhkan Kehidupan
Berdemokrasi Republik Indonesia
Pemilihan presiden yang dilaksanakan pada 5 Juli 2004 ternyata
tidak menghasilkan pemenang. Tidak ada dari kelima pasangan calon
yang memperoleh suara lebih dari 50% dengan 20% suara di setiap
provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi. Oleh
karena itu, peraih dua suara terbanyak, Susilo Bambang Yudoyhono –
Muhammad Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri – Hasyim Muzadi
melanjutkan proses pemilihan presiden pada putaran kedua. 147
Pada pemilihan presiden putaran kedua, partai politik
kembali menyesuaikan bentuk koalisi. Partai Amanat Nasional, Partai
...Susilo Bambang Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera bergabung dengan
koalisi Susilo Bambang Yudhoyono – Muhammad Jusuf Kalla. Di sisi
Yudhono – lain, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan bergabung
Muhammad Jusuf dengan koalisi Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi.
Kalla dipilih secara Pemilihan presiden putaran kedua diselenggarakan pada 4
langsung oleh rakyat Oktober 2004. Setelah 116.662.705 orang memberikan suaranya,
maka Susilo Bambang Yudhono – Muhammad Jusuf Kalla dipilih
untuk pertama secara langsung oleh rakyat untuk pertama kalinya dalam pemilihan
kalinya dalam presiden. Pasangan ini secara total berhasil meraih 69.266.350 suara
pemilihan presiden. (60,62 persen). Bagaimanapun juga, koalisi yang telah terbentuk pada
pemilihan presiden ini akan mewarnai jalannya suasana parlemen pada
rentang periode 2004-2009.
4.1.3 SBY-JK: Perjalanan Menjadi
Presiden Pilihan Rakyat
Pemilu presiden 2004-2009 merupakan pemilihan presiden
yang sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia karena pemilu
tersebut diharapkan mampu membawa Indonesia keluar dari krisis
yang berkepanjangan. Berkaca pada perjalanan Indonesia di lima
tahun terakhir, agenda reformasi dapat dikatakan gagal ditahap
awal peletakan batu pertamanya. Pemilu 1999 yang diharapkan
mampu menjadi tonggak perjalanan reformasi ke arah negara yang
adil, makmur, dan demokratis melahirkan pemerintahan Presiden
Abdurrahman Wahid yang hanya bertahan selama 22 bulan. Lebih
148
daripada itu, masih banyak aspek yang harus dibenahi seperti masih
merebaknya praktek korupsi, kolusi, nepotisme hingga money politics.
Hal tersebut membuktikan bahwa pada masa awal reformasi semuanya
147 Janedri Gaffar. Op. Cit., hlm. 140.
148 Sulastomo, Siapa Mau Jadi Presiden?( The Dream Team 2004-2009), (Jakarta : Penerbit Buku
Kompas,2004) Ibid. hal. 190
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 155
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018