Page 156 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 156
DPR RI 2004-2009: 2009:
-
DPR RI 2004
Meneguhk
Meneguhkan Kehidupan an Kehidupan
Berdemokrasi Republik Indonesiaasi Republik Indonesia
Ber
demokr
hukum, yang tampak dari kekuasaan mengajukan RUU (Pasal 5 ayat
1), menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU (Pasal 5
Ayat 2), dan menetapkan peraturan pemerintah pengganti UU (Pasal 22
Ayat 1). Ketiga, kekuasaan pembentukan kabinet, terlihat dari kekuasaan
dalam mengangkat dan memberhentikan Menteri (Pasal 17). Keempat,
kekuasaan penggunaan instrumen kekerasan yang sah, yang terlihat
dari kekuasaan sebagai panglima tertinggi untuk Angkatan Darat,
Angkatan Laut, dan Angkatan Udara (Pasal 10).
Empat daya Tarik kekuasaan tersebut yang mendorong adanya
pertemuan intensif diantara para petinggi partai. Keinginan untuk
...perpolitikan seleksi berkuasa dengan empat jenis kekuasaan yang akan didapatkan menjadi
daya tarik yang mendorong mereka untuk berlomba-lomba menjadi
presiden (the politics
presiden. Pertemuan antara petinggi partai ini dapat juga dikatakan
of predidential sebagai bagian dari perpolitikan seleksi presiden (the politics of
selection) yang predidential selection) yang biasanya muncul sebelum masa kampanye.
biasanya muncul Pertemuan-pertemuan ini merupakan hal yang wajar karena hakikat
manusia pada dasarnya ingin berkuasa (nature of human being).
sebelum masa
Banyaknya konsolidasi antara petinggi partai merupakan agenda yang
kampanye, wajar dan niscaya adanya. Agenda-agenda tersebut dapat juga dikatakan
sebagai agenda untuk mendapatkan kekuasaan (agenda of power).
Untuk melakukan sosialisasi platform partai, juga untuk
memperkenalkan para calon anggota legislatif, maka setiap peserta
pemilu berhak untuk melakukan kampanye. Tujuan dari kampanye
adalah untuk menarik pemilih sebanyak-banyaknya. Prinsip dalam
pelaksanaan kampanye adalah pembelajaran bersama dan tanggung
jawab .
143
Menurut Rozali Abdullah, ada beberapa masalah dalam kegiatan
kampanye pada Pemilu 2004. Permasalahan yang menonjol adalah
tentang “mencuri start”, “tim sukses”, dan “money politics”. Yang
dimaksud dengan mencuri start adalah kegiatan partai politik dan para
calon serta para pasangan calon peserta pemilu yang layaknya kegiatan
berkampanye, seperti pemasangan berbagai bentuk alat peraga dan
pengadaan pertemuan sebelum masa kampanye dimulai. Menurut
mereka yang akan berjuang dalam pemilu, waktu yang diberikan untuk
kampanye tidak cukup untuk menyampaikan segala bentuk visi-misi
dan program mereka kepada khalayak ramai.
Tim Sukses memegang peranan penting untuk mensukseskan
sosialisasi caleg dan visi misi yang bersangkutan. Tim ini biasanya
143 Rozali Abdullah. Op. Ct., hlm., 198.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 151
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018