Page 152 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 152

DPR RI 2004-2009:
                                                                                             Meneguhkan Kehidupan
                                                                                     Berdemokrasi Republik Indonesia




                                                             Republik Indonesia, pengurus pada BUMN.BUMD, serta
                                                             badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan
                                                             negara, yang dapat dinyatakan dengan surat pengunduran
                                                             diri dan tidak dapat ditarik kembali.
                                                       12.   Bersedia untuk tidak berpraktik sebagai Akuntan Publik,
                                                             Advokat/Pengacara, Notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah
                                                             (PPAT), dan tidak melakukan pekerjaan penyedia barang
                                                             dan jasa yang berhubungan dengan keuangan negara,
                                                             serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik
                                                             kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebgai
                                                             anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota,
                                                             sesuai peraturan perundang-undangan
                                                       13.   Menjadi anggota politik partai peserta pemilu.
                                                       14.   Dicalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan.
                                                       15.   Dicalonkan hanya di 1 (satu) daerah pemilihan.
                                                       Proses pencalonan anggota legislatif oleh partai-partai politik
                                                  secara umum mencakup tiga tahapan: pertama, penjaringan calon;
                                                  kedua, penyaringan; ketiga, penetapan calon berikut nomor urutnya.
                          ...pertama,             Cakupan setiap tahapan pencalonan itu berbeda-beda pada setiap
              penjaringan calon;                  partai politik peserta pemilu 2004. Namun semua tahap pencalonan
                                                  ini melibatkan interaksi antar elit internal partai politik.
            kedua, penyaringan;
                                                       Tahap penjaringan mencakup interaksi elit partai tingkat desa/
                ketiga, penetapan                 kelurahan atau ranting partai dengan elit tingkat kecamatan. Tahap

                      calon berikut               Penyaringan dan seleksi mencakup interaksi antara elit partai tingkat
                  nomor urutnya.                  kecamatan dan elit partai tingkat kabupaten/kota atau cabang/daerah,
                                                  dan tahap penetapan calon berikut nomor urut mencakup interaksi
                                                  antar-elit partai tingkat kabupaten  –  terutama pengurus harian
                                                  partai tingkat kabupaten/kota – dengan tim kecil yang dibentuk dan
                                                  diberi wewenang untuk menetapkan para calon legislator caleg. Dari
                                                  partai-partai yang telah mengikuti Pemilu 1999, mereka yang terdiri
                                                  dari PDIP, Golkar, PPP, PKB, PAN dan PBB, ternyata terdapat nilai
                                                  acuan dan pedoman internal dalam penyusunan daftar caleg yang
                                                  berbeda-beda. PDIP tercatat sebagai partai politik yang menetapkan
                                                  nilai acuan dan pedoman internal yang paling rinci bagi para caleg
                                                  yang akan diusung, sementara PPP merupakan partai politik yang
                                                  paling moderat. Namun, dari semua mekanisme pencalonan anggota
                                                  legislatif, partai politik masih memprioritaskan faktor pengabdian,
                                                  komitmen, dan loyalitas terhadap partai sebagai ukuran terpenting.
                                                  Misalnya, persyaratan khusus yang dilakukan Partai Golkar dalam





                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   147
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157