Page 150 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 150

DPR RI 2004-2009:
                                                                                             Meneguhkan Kehidupan
                                                                                     Berdemokrasi Republik Indonesia




                                                  legislatif adalah partai politik dan bukan perorangan, suatu hal yang
                                                  berbeda dengan peserta pemilu yang memilih anggota DPD yang
                                                  adalah perorangan.  Para calon legislatif yang bersedia maju hanya
                                                  dapat dicalonkan melalui partai politik dan bukan dari luar partai
                                                  politik.
                                                       Satu partai politik yang hendak merekrut calonnya harus
                                                  mempertimbangkan beberapa kepentingan dan tuntutan yang tidak
                                                  selalu sejalan. Hal pertama yang harus diperhatikan partai politik
                                                  adalah memperhatikan ketentuan dan pembatasan yang diberikan
                                                  oleh UU Pemilu (mengenai jumlah calon, daerah pemilihan, kuota
                                                  perempuan, dan tingkat pendidikan calon) dan SK KPU No. 638 tahun
                                                  2003. Namun demikian, dalam pelaksanaannya para calon legislator
                                                  tersebut juga dengan sendirinya memikirkan idealisme mereka, suatu
                                                  hal yang dapat dicek dengan relatif mudah dari kriteria yang ditetapkan
                                                  oleh partai politik untuk calon-calon legislatifnya, dan pembobotan
                                                  (scoring) yang diberikannya kepada masing-masing kriteria.
                                                                                                         134
                                                       Tahapan pencalonan menjadi penting dalam proses pemilu
                                                  karena bermula dari tahap ini para calon wakil rakyat memulai
              Partai politik sebagai              langkahnya untuk mempersiapkan diri menjadi anggota Dewan.

                        wadah untuk               Pencalonan untuk menjadi calon anggota legislatif harus diusung oleh
              memasuki parlemen                   partai politik sehingga proses penentuan calon anggota legislative

           akan lebih mengetahui                  dari masing-masing partai politik baik untuk DPR RI maupun DPRD
                                                  diawali dari proses seleksi internal partai. Partai politik sebagai
                          bagaimana               wadah untuk memasuki parlemen akan lebih mengetahui bagaimana

                  kekurangan serta                kekurangan serta kelebihan kader-kader yang mereka miliki. Dengan
            kelebihan kader-kader                 demikian diharapkan proses kaderisasi partai politik dapat berjalan

               yang mereka miliki.                dengan baik agar dapat mewujudkan para calon legislator yang teruji.
                                                  Sebagai suatu entitas politik, setiap partai memiliki mekanisme yang
                                                  unik dalam memilih dan membina para kadernya. Biasanya mekanisme
                                                  partai tersebut tertuang di dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah
                                                  Tangganya.
                                                       Pada pemilu 2004, sistem pencalonan anggota legislatif
                                                  menggunakan sistem proporsional dengan daftar calon terbuka, di
                                                  mana penentuan calon terpilih disamping berdasar pada angka Bilangan
                                                  Pembagi Pemilih (BPP), dapat juga ditentukan berdasarkan nomor urut.
                                                  Dampaknya adalah setiap partai politik mempunyai wewenang untuk
                                                  menyusun daftar calonnya. Para calon yang ingin terpilih biasanya


                                                  134   Syamsuddin Haris (Ed.), Pemilu Langsung di Tengah Oligarki Partai: Proses Nominasi dan Seleksi
                                                     Calon Legislatif Pemilu 2004, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta) Hal. xvii




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   145
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155