Page 240 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 240

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                       Bagi periode DPR selanjutnya, 2009 – 2014, dalam menentukan
                                                  arah dan kebijakan Prolegnas perlu mencermati tiga hal, yaitu pertama,
                                                  rencana  kerja  pemerintah  pemerintah  tahun  sebelumnya,  kedua,
                                                  kebutuhan hukum masyarakat, dan ketiga, pelaksanaan prolegnas tahun
                                                  sebelumnya.  Pada tahun 2012, saat anggota DPR sudah dianggap bisa
                                                             265
                                                  menyesuaikan dengan tugas dan wewenangnya, Ketua Badan Legislatif
                                                  DPR RI Ignatius Mulyono menanggapi banyaknya jumlah RUU dalam

                    Terkadang UU                  Prolegnas 2012 sebanyak 70 RUU. Pada masa persidangan III 2011-2012
                                                  kegiatan DPR dibagi dalam 2 (dua) kelompok, pertama, kegiatan legislasi
                       harus gugur
                                                  sebanyak 60% dan kedua, kegiatan anggaran dan pengawasan sebesar
                   ketika diajukan                40%. Dua kelompok kegiatan tersebut dilakukan secara bergantian per
                    ke Mahkamah                   minggu termasuk untuk alokasi bagi rapat Paripurna, Rapat Fraksi,

                Konstitusi karena                 Rapat Badan-Badan dan Rapat Tim. Alokasi kegiatan ini akan disesuaikan
                                                  untuk Masa Persidangan I dan IV dalam membahas anggaran. 266
                         penolakan
                                                       Jadi titik berat kegiatan DPR adalah melakukan tugas legislasi
                     dari kalangan                untuk menghasilkan UU. Kualitas UU juga ditentukan dari beberapa
             masyarakat umum.                     faktor, yaknimasyarakat menyikapinya. Terkadang UU harus gugur
                                                  ketika  diajukan  ke  Mahkamah  Konstitusi  karena  penolakan  dari
                                                  kalangan masyarakat umum.
                                                       Dari  suatu penelitian yang dilakukan  untuk  mengkaji tugas
                                                  legislasi di DPR dan bagaimana prosesnya ada temuan menarik bahwa,
                                                  “Dari hasil temuan penelitian didapat bahwa panjangnya proses
                                                  pengesahan RUU menjadi UU menjadi salah satu faktor penyebab
                                                  kelambanan proses legislasi khususnya dalam mekanisme DPR.
                                                  Kelambanan proses legislasi ini terjadi pada tahapan perencanaan,
                                                  tahap persiapan dan tahapan pembahasan.” 267
                                                       Walaupun untuk tugas legislasi mendaatkan keutamaan,
                                                  namun tetap saja proses penyusunannya perlu kehati-hatian dan
                                                  proses berulang yang mengakibatkan kelambanan. Tidak seperti
                                                  yang disangkakan dari luar gedung persidangan, yang menganggap
                                                  kelambanan penyelesaian tugas legislasi DPR karena ketidakmampuan
                                                  dari anggota Dewan melaksanakan tugasnya. DPR Periode 2009 – 2014



                                                  265  Ignatius Mulyono, “Kebijakan Penyusunan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2011”, Makalah apat
                                                     Pembahasan Tahunan Program Legislasi Nasional Tahun 2010, Badan pembinaan Hukum Nasional-
                                                     Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bogor, 12 - 14 Oktober 2010 dan Keputusan DPR RI
                                                     No. 41A/DPR - RI/III/2009 - 2010 tentang Persetujuan penetapan Prolegnas Tahun 2010 – 2014;
                                                     Keputusan DPR RI Nomor 41B/DPR RI/I/2009 – 2010 tentang penetapan prolegnas prioritas
                                                     tahun 2010
                                                  266  Prolegnas 2012: Optimis dengan Beban Berat, Majalah Parlementaria, Edisi 89 TH. XLII, 2011
                                                  267   Aay Muh. Furkon, Bawono Kumoro, Inggrid Galuh Mustikawati, Maya Thatcher,  “Penelitian
                                                     Kebijakan Peningkatan Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat: Rekomendasi terhadap Rencana
                                                     Kerja untuk Mengurangi PenumpukanRancangan Undang-Undang”, Jakarta: The Habibie Center,
                                                     Mei 2012. hlm 60.




                                     dpr.go.id   236
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245