Page 235 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 235
DPR RI 2009-2014:
Membangun Pondasi
Kinerja DPR RI
berdasarkan kepentingan rakyat yang diwakili, tetapi tantangannya
adalah banyak munculnya wajah baru yang masuk ke dalam anggota
DPR. “Keterwakilan secara substansial menuntut para anggota Dewan
tidak hanya bekerja atas dasar prosedur politik belaka, tetapi harus
selalu mempertanyakan kembali: apakah segenap prosedur tersebut
berpihak pada kepentingan rakyat yang diwakili atau tidak. Ketiga,
mengingat hampir 70% anggota DPR 2009–2014 adalah wajah baru,
maka tantangan yang tak kalah besarnya adalah meyakinkan publik
...transformasi bahwa kinerja dan produktivitas Dewan tidak terpengaruh oleh realitas
tersebut.” 260
pengetahuan
Tantangannya bagi DPR adalah perlunya transformasi
mengenai ruang pengetahun mengenai ruang lingkup tugas, fungsi, dan otoritas
lingkup tugas, fungsi, anggota DPR, baik secara persongal maupun institusional. Bagaimana
dan otoritas anggota para anggota ini bisa memahami peraturan bagi anggota Dewan
dan tata cara persidangan agar DPR dapat meningkatkan kinerja
DPR, baik secara
dan bekerja secara baik. Dalam menghadapi hal ini, DPR pun harus
personal maupun menyiapkan langkah-langkah tepat untuk mengantisipasi setiap
institusional. pergantian periode anggota DPR. Pembagian pengalaman dari anggota
dewan yang sudah berpengalaman kepada anggota dewan yang baru
memasuki parlemen merupakan hal yang penting.
5.2.4 Pidato Pertama Ketua DPR
Dalam pembukaan Sidang Pertama DPR Periode 2009 – 2014,
meminta izin terlebih dahulu kepada DPR RI Periode sebelumnya,
Marzuki Alie yang terpilih sebagai Ketua DPR menyampaikan lebih
dahulu pidatonya dibandingkan dengan Penutupan Sidang DPR RI
Periode 2004 – 2009 yang diketuai oleh Agung Laksono.
Dalam pidato pertamanya yang dibacakan pada tanggal 16
Agustus 2009, Marzuki Alie menyampaikan beberapa catatan mengenai
hubungan pusat dan daerah yang perlu menjadi perhatian dari para
anggota DPR RI Periode 2009 – 2014. 261
Pertama adalah yang terkait dengan pelaksanaan Otonomi
Daerah yang didasari pada tiga aspek, yakni, [1] desentralisasi yang
mencakup transfer sejumlah kewenangan Pusat kepada Daerah,
dimana daerah memiliki otoritas penuh dalam pengambilan keputusan
di wilayahnya; [2] dekonsentrasi atau perlimpahan pembuatan
260 Koran Sindo, 30 September 2009 ditelusuri dari https://aipi.wordpress.com/2009/09/30/
lima-tantangan-dpr-2009%e2%80%932014/
261 Pidato Ketua DPR RI Pada Rapat Paripurna DPR RI Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang
2010-2011 Rabu, Senin, 16 Agustus 2010
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 231
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018

