Page 234 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 234

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                  menyiapkan seorang caleg perempuan di setiap tiga nama calon. Cara
                                                  menempatkan calon perempuan tersebut bisa di setiap kelipatan tiga
                                                  ataupun dua.
                                                       Selain UU No. 2/2008 tentang Partai Politik, DPR juga
                                                  mendukung diterapkannya UU No. 10 tahun 2008 tentang Pemilihan
                                                  Umum. Dengan jelas UU mengatur partai sebagai peserta pemilu harus
                                                  memiliki 30% keterwakilan dalam pengurus partai politik tingkat
                                                  pusat. Dalam Pasal 8 ayat 1 (d), “menyertakan sekurang-kurangnya 30%
                                                  (tiga puluh perseratus) keterwakilan perempuan pada kepengurusan
                                                  partai politik tingkat pusat.” Ditambah lagi dalam setiap 3 calon harus
                                                  ada satu keterwakilan perempuan, artinya di antara tiga calon yang
                                                  diajukan partai salah satunya adalah perempuan. Ini terdapat dalam
                                                  pasal 55 ayat 2, “Di dalam daftar bakal calon sebagaimana dimaksud
                                                  pada ayat (1), dalam setiap 3 (tiga) orang bakal calon terdapat sekurang-
                                                  kurangnya 1 (satu) orang perempuan bakal calon.”
                                                       Walaupun diatur juga dalam UU tersebut mengenai keterwakilan
                                                  perempuan dalam daftar pecalonan yang ditetapkan KPU, tapi belum
                                                  ada sanksi yang mengikat kepada partai peserta pemilu apabila
                                                  kuota tersebut belum tercapai. KPU hanya mengumumkan jumlah
                ...belum ada sanksi
                                                  keterwakilan calon  perempuan dari setiap partai dari tingkat pusat,
           yang mengikat kepada                   provinsi dan kabupaten/kota. Efektivitas peraturan ini menjadi

             partai peserta pemilu                pertanyaan  tersendiri  dan  peluangnya  semakin  mengecil  ketika

            apabila kuota tersebut                keluar putusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan Pasal 214
                                                  UU No. 10 tahun 2008. MK menetapkan bahwa keterpilihan anggota
                     belum tercapai.
                                                  legislatif berdasarkan suara terbanyak. Hakim MK Maria Farida Indarti
                                                  mengajukan dissenting opinion  dalam putusan ini. 259
                                                       Pada kenyataan di hasil akhir penghitungan suara, ternyata
                                                  keterwakilan perempuan meningkat pesat dibandingkan hasil di tahun
                                                  2004. Pada periode ini terpilih 101 anggota perempuan dari 560 anggota
                                                  legislatif di DPR, atau sekitar 18%.


                                                  5.2.3  Generasi Baru Anggota DPR

                                                            periode 2009 – 2014
                                                       Periode 2009 – 2014 merupakan babak baru bagi munculnya
                                                  politisi baru di DPR. Syamsuddin Harris, peneliti senior di LIPI
                                                  membuat pandangan kritis menjelang pelantikan anggota DPR
                                                  periode 2009 – 2014. Menurutnya anggota Dewan harus bekerja


                                                  259  Sali, Susiana, Op. Cit., hlm. 51-52




                                     dpr.go.id   230
   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239