Page 233 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 233
DPR RI 2009-2014:
Membangun Pondasi
Kinerja DPR RI
feminisasi yang signifikan (Minimal 30 persen). Feminisasi demikian
tidak hanya pada tingkat pusat tapi juga dalam kepengurusan tingkat
daerah (Provinsi, Kabupaten atau Kota). Ketentuan inilah yang
dipercaya dapat mengkondisikan kaum perempuan untuk aktif dalam
hak-hak politik. 258
Tabel Perolehan kursi perempuan dalam Pemilu 2009
No Nama Partai Jumlah Perempuan Persentase
1 Partai Demokrat 37 24,67
2 PDIP 19 20,00
3 Partai Golkar 17 25,93
4 PKB 7 15,89
5 PAN 6 13,95
6 PPP 5 13,51
7 Partai Gerindra 4 15,38
8 Partai Hanura 3 16,67
9 PKS 3 5,26
Total 101 %
Sumber: KPU 2009
Tabel di atas menunjukkan bahwa keterwakilan perempuan
mengalami peningkatan yang signifikan setelah ditetapkannya
ketentuan kerterwakilannya melalui Undang-Undang Pemilu 2009.
Meski aturan keterwakilan tidak dijalankan dengan serius oleh partai,
indikasi keterwakilan telah menunjukkan kenaikan jumlah. Pada Pemilu
1999, keterwakilan perempuan hanya mencapai angka 9 persen, Pemilu
2004 mencapai 11,09 persen, dan pemilu 2009 telah naik 7 persen
dibanding perolehan keterwakilan tahun 2004 untuk seluruh partai
politik peserta pemilu. Keanggotaan di DPR pun diwarnai oleh makin
banyaknya suara dan aspirasi dari kalangan perempuan.
Dalam kandidasi anggota DPR, setiap partai politik dapat
mengajukan calon sebanyak-banyaknya 120 persen dari jumlah kursi
yang ditetapkan pada setiap daerah pemilihan. Pada setiap tiga calon
legislatif, partai harus menyertakan sekurang-kurangnya seorang
calon perempuan karena terkait kuota 30 persen. Jadi, apabila di
sebuah daerah pemilihan terdapat 10 kursi yang diperebutkan dan
partai mengajukan daftar calon dalam jumlah maksimal, yaitu 120
persen dari 10 kursi atau sama dengan 12 calon, maka partai harus
258 Mari Rosieana, “Keterwakilan Perempuan Dalam Lembaga Legislatif Kabupaten Malinau”, Studi
Pada Anggota DPRD Kabupaten Malinau. Ejournal Pemerintahan Integratif, 2013
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 229
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018

