Page 228 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 228

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                  masuk ke dalam jajaran pemerintahan, karena Indonesia mengusung
                                                  sistem presidensiil, Presiden selain sebagai Kepala Negara juga merangkap
                                                  sebagai Kepala Pemerintahan.
                                                       Pemilihan Ketua DPR ini juga berlangsung penuh dinamika dengan
                                                  beberapa partai politik mengusung masing-masing anggotanya untuk
                                                  diajukan sebagai Ketua DPR atau empat Wakil Ketua DPR, ditambah dengan
                                                  jajaran di pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
            Pemilihan Ketua DPR                        Berbagai opini di luar sidang DPR bermunculan, Partai Demokrat
             ini juga berlangsung                 melalui Sjarief Hasan yang menjabat Ketua Fraksinya saat itu menuturkan,
                                                  “Partai pemenang Pemilu pantas untuk duduk sebagai pimpinan DPR,” ujar
                  penuh dinamika
                                                  Ketua Fraksi Demokrat, Sjarief Hasan, dalam diskusi ‘Bisakah Ketua DPR
                 dengan beberapa                  Bukan dari Parpol Pemenang Pemilu?’ di Gedung DPR RI, Jumat 10 Juli 2009.

                      partai politik...                Pandangan dari Partai Keadalan Sejahtera menurut Ketua Fraksi
                                                  PKS, Mahfudz Siddiq, “Apakah Ketua DPR diambil secara otomatis dari
                                                  partai pemenang pemilu ataukah melalui mekanisme voting di paripurna,
                                                  hal itu sama sekali tidak menjadi masalah bagi PKS.  Apapun cara yang
                                                  digunakan untuk menentukan Ketua DPR, peluang Partai Demokrat tetap
                                                  paling besar,” ujarnya.
                                                       “Ketua DPR adalah figur terbaik di antara yang terbaik.  Jadi, bila
                                                  calon dari partai bukan pemenang pemilu ternyata lebih kompeten dan
                                                  lebih dikenal publik, mengapa tidak?” pandangan lainnya yang muncul
                                                  anggota Fraksi Golkar, Samsul Bahri. Ia sekaligus memastikan bahwa
                                                  Partainya tidak akan mampu merebut posisi Ketua DPR seandainya
                                                  pemilihan Ketua DPR dilakukan secara voting.
                                                       PDIP pun berpendapat sama dengan Golkar, bahwa sebaiknya Ketua
                                                  DPR dipilih langsung oleh seluruh anggota DPR pada sidang paripurna.
                                                  “Dengan demikian, Ketua DPR betul-betul memiliki legitimasi yang kuat
                                                  karena dipilih secara langsung oleh anggota DPR yang akan dipimpinnya
                                                  lima tahun ke depan,” ujar Aria Bima, anggota Fraksi PDIP. Menurutnya,
                                                  hal itu penting untuk menumbuhkan rasa memiliki atas lembaga legislatif
                                                  tersebut.
                                                       Melalui persidangan yang alot, akhirnya disepakati UU 27/2009
                                                  mengenai kedudukan DPR dan tata aturannya. Berdasarkan UU 27/2009,
                                                  pasal 82 ayat 2 dan 3, partai pemenang pemilu 2009 berhak mengajukan
                                                  calonnya sebagai Ketua DPR dan diikuti partai pemenang kedua hingga
                                                  kelima untuk menduduki Wakil Ketua DPR. Pengajuan nama-nama
                                                  calon Ketua dilakukan oleh masing-masing partai. Pemilihan ini secara
                                                  aklamasi disetujui oleh 523 dari 560 orang anggota DPR yang hadir dalam
                                                  persidangan.





                                     dpr.go.id   224
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233