Page 375 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 375

DPR RI 2014-2018:
                                                                                             DPR Di Era Media Sosial




                                                          Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
                                                          Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan
                                                          Perwakilan Rakyat Daerah (MD3) menjadi Undang-undang
                                                          Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD
                                                          (MD3), yang di dalamnya terdapat perubahan nomenklatur
                                                          dari Badan Kehormatan (BK) menjadi Mahkamah Kehormatan
                                                          Dewan (MKD).
                                                             Berdasarkan Laporan Kinerja DPR Tahun Sidang 2014-
                                                          2015, berikut adalah beberapa perubahan terkait dengan
                                                          perubahan undang-undang tersebut403:
                                                             –  Jumlah Anggota BK pada periode sebelumnya adalah
                                                                11 (sebelas) orang, sedangkan saat ini jumlah Anggota
                                                                MKD adalah 17 (tujuh belas) orang terdiri dari 1 (satu)
                                                                orang ketua dan 3 (tiga) orang wakil ketua;
                                                             –  Tugas dan kewenangan MKD hampir sama dengan
                                                                BK yaitu melakukan penyelidikan dan verifikasi atas
                                                                pengaduan terhadap Anggota. Namun MKD memiliki
                                                                tujuan eksplisit untuk menjaga serta menegakkan
                                                                kehormatan dan keluhuran martabat DPR sebagai
                                                                lembaga perwakilan rakyat;
                                                             –  Selain itu, MKD memiliki kewenangan baru sebagaimana
                                                                yang tercantum dalam Pasal 224 Undang-Undang



                                                  403  Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Agustus 2015. Ringkasan Laporan Kinerja DPR
                                                     (1 Oktober 2014 – 13 Agusus 2015). Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, hlm.
                                                     64-65



                   perwakilan fraksi dan pimpinan komisi   I DPR mulai bekerja dalam rencana   parlemen yang berbasis partai politik
                   di DPR RI yang khusus menangani   pembentukan Tim Pengawas Intelijen   dikhawatirkan bisa membocorkan
                   bidang intelijen, serta keanggotaannya   Negara tersebut.          rahasia penting Negara. Meski begitu,
                   disahkan dan disumpah  dalam rapat     Meskipun begitu, terdapat   melalui ketua Komisi I DPR RI, Bapak
                   paripurna DPR RI dengan ketentuan   juga dukungan serta penolakan dari   Makhfud Siddiq, DPR memberikan
                   wajib menjaga rahasia intelijen.   masyarakat terkait rencana DPR   penjelasan mengenai alasan pentingnya
                   Selanjutnya, Tim Pengawas Intelijen   tersebut. Bahkan fraksi NasDem yang   pembentukan Tim Pengawasan
                   Negara DPR terdiri dari masing-masing   diwakili ketuanya, Viktor Laiskodat,   Intelijen DPR. Pembentukan Tim
                   fraksi yang diwakilkan oleh satu orang   pun menyatakan penolakan dalam   Pengawasan Badan Intelijen Negara
                   anggota fraksinya.  Setelah itu Komisi   pembentukan tim ini. Penolakan   ini merupakan amanat undang-
                               388
                                                     pun tidak hanya datang dari fraksi di   undang. Lebih jauh lagi, setelah tim
                   388   Lihat Kompas.Com. 2014. DPR akan   DPR. Mantan Kepala Badan Intelijen   ini terbentuk, tugasnya adalah untuk
                      bentuk Tim Pengawas Intelijen Negara,
                      dalam  https://nasional.kompas.com/  Negara (BIN), Hendropiyono juga   mengantisipasi jika ada indikasi tindak
                      read/2014/09/25/17570541/DPR.Akan.
                      Bentuk.Tim.Pengawas.Intelijen.Negara,   menolak pendirian tim pengawas   pidana atau pelanggaran wewenang
                      diunduh pada 1 September 2018, pukul
                      14.30 WIB.                     tersebut. Ada ketakutan bahwa anggta   dalam kegiatan intelijen BIN. Perkara




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   373
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   370   371   372   373   374   375   376   377   378   379   380