Page 128 - Tadabbur 10 Qiraat Sural Al Mulk
P. 128

Dalam  terjemahan  ditemukan  kata  “hati”  terulang  dua  kali,
          padahal dalam ayatnya tiada kata yang terulang. Kata “hati” yang
          pertama adalah terjemahan kata fuad dari lafaz  ىسوم  مأ  داؤف yang
          berperan dalam masalah perasaan, sedangkan “hati” yang kedua
          terjemahan kata qolbu dari lafaz اهبلق tempatnya iman.


              Atas  dasar  keimanan  dalam  qalbu,  Ibunda  Nabi  Musa
          melaksanakan perintah Allah untuk melemparkan anaknya ke atas
          ombak  demi  keselamatan  dari  bahaya  program  Firaun.  Setelah
          melaksanakan  perintah  tersebut  dia  merasa  sedih,  bimbang  dan
          gelisah yang tiada hingganya terutama setelah mengetahui anaknya
          berada di istana Firaun. Hampir saja dia mengambil langkah yang
          sangat bertentangan dengan perintah iman.

              Ternyata sedih, bimbang dan gelisah yang terdapat dalam fuad
          mendorong Ibunda Nabi Musa untuk berbuat yang bertentangan
          dengan  iman  yang  terdapat  dalam  qalbunya.  Dengan  demikian
          maka diketahui ada perbedaan yang nyata antara داؤف fuad dengan
          بلق  qalbu,  meskipun  dalam  terjemah  yang  beredar  dua  lafaz  ini
          memiliki makna yang sama.

              Demikian  pula  halnya  dengan  isak  tangis  non  muslim  saat
          mendengar  lantunan  ayat-ayat  suci Al-Quran.  Isak  tangis mereka
          saat dibacakan ayat-ayat Al-Quran bukanlah reaksi imani dari qalbu
          melainkan reaksi emosional dari fuad yang bisa dialami siapa pun
          termasuk orang tidak beriman. Berbeda dengan isak tangis seorang
          muslim  pada  saat  mendengar  Al-Quran,  maka  hal  itu  sangat
          mungkin  terjadi  karena  penghayatan  dengan  qalbu  yang
          berpengaruh  pada  fuad.  Sehingga  terjadilah  interaksi  yang
          bersamaan antara qalbu dan fuad dengan Al-Quran. Hal ini sering
          dialami  Rasulullah  ﷺ dan  para  sahabat, tabi’in  dan para  ahli  Al-
          Quran  lainnya  hingga  zaman  sekarang  dan  akan  terulang  pada
          waktu berikutnya hingga hari kiamat tiba, karena Al-Quran sudah
                                         123
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133