Page 129 - Tadabbur 10 Qiraat Sural Al Mulk
P. 129
menjelaskan tentang tangisan tersebut adalah termasuk ciri khas
hamba-hamba pilihan Allah sepanjang zaman.
ﮕ ﮔ ﮒ ﮓ ﮑ ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ ﮌ ﮋ ﮊ ﮉ ﮈ ﮇ ﮆ
ﮛ ﮜ ﮝ
ﮣ ﮢ ﮡ ﮠ ﮟ ﮞ ﮚ ﮙ ﮘ ﮗ ﮖ
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah,
yakni para nabi keturunan Adam, orang yang Kami bawa (dalam
kapal) bersama Nuh, keturunan Ibrahim dan Israil (Ya‘qub), serta
orang yang telah Kami beri petunjuk dan Kami pilih. Apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih,
mereka tunduk, sujud, dan menangis. (QS.19:58)
Lafaz اً يِكُبَو اًدَ جُس sujjadan wa bukiyya adalah kata sifat yang
memiliki kekuatan makna di atas sifat نيكابو نيدجاس sajidin wa
bakiina. Kata sifat memiliki makna tidak terbatas waktu berbeda
dengan kata kerja نوكبيو نودجسي yasjudun wa yabkun. Karena itu lalaz
اً يِكُبَو اًدَ جُس sujjadan wa bukiyya dapat diartikan sujud yang lebih
khusyu’ dan lama dan lebih berkualitas serta nangis di atas tangisan
biasa yang berpengaruh bagi kehidupan. Bagaimana tidak? ini
adalah tangisan fuad yang keluar dari qalbu. Artinya, dengan ayat
ini maka qalbu menangis diikuti oleh fuad yang halus perasaannya.
Selain lafaz بلق dan داؤف yang diterjemahkan dengan ‘hati’ ada
lagi lafaz رودص ــج ردص seperti dalam ayat:
ﮘ ﮖ ﮗ ﮕ ﮔ ﮓ ﮒ ﮑ ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ ﮌ ﮋ ﮊ
ﮞ ﮝ ﮛ ﮜ ﮚ ﮙ
Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang
mereka sembunyikan dalam hati lebih besar. Sungguh, Kami telah
124

