Page 53 - MUNAJAT ULAMA AHLUS SUNNAH
P. 53
baik hanya karena cinta dan rindu bertemu Allah.
Kerjakanlah ibadah sebanyak mungkin dengan ikhlas,
janganlah pernah takut terkena siksa neraka, dan jangan
pula mengharap surga”. Betulkah ikhlas itu demikian?
(2) Nilai Naqliy. Telah tersebar pernyataan dari beberapa
pengisi majelis ta’lim yang menegaskan bahwa “asalnya
ibadah adalah larangan hingga datang dalil yang
menyuruhnya, karena itu siapa yang melaksanakan ibadah
tanpa dalil meski dipandang baik dan berlangsung puluhan
tahun maka ibadahnya pasti ditolak, dan dia pasti menjadi
penghuni neraka”. Jika narasi ini betul, bagaimana status
ibadah yang tidak mampu memahami dalil?
Tidak diragukan bahwa para ulama ahlus sunnah sangat
perhatian pada peran perasaan dalam menilai satu amal ibadah
namun tidak tenggelam teori shufiyah, tidak pula melupakan
dalil naqliy namun tidak tenggelam dalam pemikiran semata.
Pada saat mereka menggunakan dalil naqliy, mereka pun sangat
hati-hati, tidak menjadikan pemahaman terhadap dalil sebagai
hakim yang memutuskan siapa yang masuk surga dan siapa yang
masuk neraka. Karena urusan surga dan neraka adalah masalah
gaib yang tidak dapat diukur dengan ilmu. Para ulama
ahlussunnah menjadikan dalil sebagai sumber rujukan utama
untuk menilai amal yang terukur, namun demikian tidak
47

