Page 56 - MUNAJAT ULAMA AHLUS SUNNAH
P. 56

pasti,  yaitu  AlQuran  serta  Sunnah  Nabi.  Bukti  perubahannya

            terlihat dalam pernyataannya tentang rasa takut dan harap, dia

            berkata :
                   6
                   يِتَفاَسَم ِلوُطِل ْمَأ يِكْبَأ ِداَ زلِلَأ ... يِغِ لَبُم ُهاَرَأ اَم ٌليِلَق يِداَزَو

                   يِتَ بَحَم َنْيَأ َكيِف يِئاَجَر َنْيَأَف ... ىَنُمْلا َةَياَغ اَي ِراَ نلاِب يِنُقِرْحَتَأ

              Bekalku sedikit, aku tidak yakin dapat mengantarkanku mencapai
            tujuan, apakah aku menangis karena bekal ini atau menangis karena
                            perjalananku yang begitu jauh...??

              Wahai Zat Yang aku rindu..... apakah Engkau akan membakar aku
              dengan api neraka..... kalau bagitu mana harapanku dan cintaku
                                      padaMu....???

                Dengan  narasi  ini  kita  dapat  memahami  bahwa  Rabi’ah

            dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang shufiyah mengalami

            perubahan.  Semula  dia  beribadah  hanya  mengandalkan

            perasaan, hingga tidak menghiraukan petunjuk dari AlQuran dan
            Sunnah Nabi yang menyuruh untuk takut neraka dan berharap

            surga. Setelah berilmu maka dia mengungkapkan isi hatinya yang

            penuh rasa takut dan harap. Dia tidak menjelaskan apa yang dia

            harapkan  akan  tetapi  dia  menjelaskan  apa  yang  dia  takuti.
            Bahkan secara spesifik dia menyatakan rasa takutnya terhadap







            6  Ibnul Jauzi, Abul Faraj ,  Attabshirah, Darul Kutub. Bairut jld I:302
                                          50
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61