Page 57 - MUNAJAT ULAMA AHLUS SUNNAH
P. 57

siksa  neraka  sambil  menangis.  Ini  memberi  gambaran  bahwa

            rasa takutnya terus meningkat di atas rasa harap.


                Rabi’ah  bukan  satu-satunya  orang  yang  mengungkapkan
            teori cinta yang mendalam, akan tetapi juga sesudahnya seorang

            penyair dinasti Abasiyah bernama Abu Firas al Hamdani, melalui

            bait-bait  syair  yang  sangat  indah  dia  mengungkapkan  rasa
                                    7
            cintanya sebagai berikut  :
                     ُ باضِغ ُمانَلأاَو ىضرَت َكَت ـي    َ لَ و    ٌ ةَريرَم ُةايَحلاَو ولحَت َكَتيَلَف

                     ُ بارَخ َنيمَلاعلا َنيَبَو ينيَبَو     ٌ رِماع َكَنيَبَو ينيَب يذَ لا َتيَلَو


                   ِ بارُت ِبارُتلا َقوَف يذَ لا ُ لُكَو     ٌ نِ يَه ُ لُكلاَف     ُ   دُولا َكنِم   حص  اذِإ

                    ُ بارَس ِتارُفلا ِءام نِم َيِبرُشَو   ً ايِفاص َكِدادِو نِم يبرُش َتيَل ايَف

             Sungguh aku berharap engkau senantiasa senyum manis saat hidup
            terasa pahit, aku berharap Engkau merasa senang saat semua orang
                                  sedang mara-marah.
             Aku berharap hubunganku dengan Engkau semakin indah pada saat
                       hubungan aku dengan seluruh alam hancur.
             Jika kasih sayangMu sudah kudapatkan dengan benar, pasti segala
             sesuatu adalah mudah, karena segala sesuatu di atas tanah adalah
                                        tanah.
              Aku berharap minumanku dari cintaMu adalah murni, pada saat
                  minumanku dari air sungai Efrat hanyalah fatamorgana.


            7   Ibnul Qayim Al Jauzi, Madarijussalikin, Darul Kutub AlArabi, Bairut 1996, jld
            II hal 287

                                          51
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62