Page 12 - MAJALAH 92
P. 12
foto:doc.parle/iwan armanias
P : Tanggapan bapak mengenai dar pemetaan kelulusan. Bahkan se- kedudukannya tidak hanya sebagai
tindak lanjut temuan saat UN cara ekstrem hanya menjadi pemeta- pemetaan kelulusan tetapi seleksi
2012 ini?
an saja bukan kelulusan ini akan kita masuk perguruan tinggi. Tetapi dari
Untuk temuan kasus UN, saat ini kaji dan berpulang tergantung hasil aspirasi yang berkembang tampaknya
masih diproses bahkan ICW sudah evaluasi Kemendikbud dan hasil UN Komisi X DPR ingin UN ini tidak men-
melaporkan temuannya. Sementara sendiri terhadap dampaknya dikait- jadi syarat kelulusan tetapi diserah-
bagi oknum yang terlibat harus di- kan kualitas pendidikan di Indonesia. kan pada satuan pendidikan. Karena
berikan sanksi yang tegas supaya Jika tidak ada peningkatan lebih baik dampak akibat UN ini telah menjadi
menjadi shock terapi agar mereka buat apa dilaksanakan UN. Ini harus momok dan ketakutan menjelang UN
tidak merugikan semua pihak. Kita dievaluasi tergantung pola seperti seperti istiqasah, bahkan ada yang
perlu mendorong perbaikan kedepan halnya UASBN soal standar kelulusan pergi ke dukun. Hal ini harus dihindari
bahkan kita harus melakukan evaluasi diserahkan kepada sekolah. dan sangat bahaya kedepannya kare-
apakah UN tetap dengan pola seperti na orang akan melakukan berbagai
ini atau tidak karena kita memperoleh P : Maraknya kasus saat cara agar lulus, dan ini sangat melen-
masukan atau usulan penggabungan penyelenggaraan Ujian Nasional, ceng dari tujuan utama pendidikan
UN sebagai bagian dari seleksi masuk Bagaimana kemungkinan nasib DPR sendiri menginginkan agar
perguruan tinggi agar UN ini memiliki UN nanti? UN tidak menjadi syarat kelulusan
kualitas yang baik bukan hanya seke- Pemerintah berkeinginan agar dan meniadakan rumus penilaian 40-
foto:doc.parle/iwan armanias
pelaksanaan UN di sebuah Sekolah Menengah Atas di Jakarta
1
| PARLEMENTARIA | Edisi 92 TH. XLII, 2012 | 1
TH. XLII, 2012 |
|
ARIA |
P
ARLEMENT
Edisi 90