Page 67 - MAJALAH 100
P. 67
keberatan dengan keputusan masa kerja ketua “Kenapa harus meributkan fasilitas pimpinan
dipangkas dari 2,5 tahun menjadi 1 tahun. “Sejak awal Komnas, katanya dapat mobil Camry. Kami di DPR
kami sudah menolak perubahan tata tertib yang fokus juga demikian, banyak anggota yang memperoleh
pada masa jabatan pimpinan 1 tahun, karena menurut suara lebih banyak dalam pemilu, tetapi mereka tidak
kami tidak masuk akal sehat dan pemberlakuannya meributkan fasilitas lebih yang didapat pimpinan DPR,”
yang retroaktif serta tidak mempertimbangkan tandasnya.
pendapat publik dan juga DPR,” kata Otto.
Ia menekankan apabila ditemukan ada permasalahan
RDP yang Penuh Kecaman dalam manajemen kesetjenan dan kepemimpinan
Komnas HAM periode sebelumnya seharusnya fokus
Publik tentu masih ingat bagaimana jalannya kerja pada mencari solusi masalah yang ada. Bukan
RDP Komisi III dengan 12 pimpinan Komnas HAM malah melompat pada kesimpulan mempersingkat
di Gedung DPR Senayan, Jakarta, awal Februari masa jabatan pimpinan menjadi 1 tahun.
lalu. Waktu itu sejumlah anggota terang-terangan
menyatakan kekecewaan bahkan kecaman terhadap Wakil Ketua Komisi III Almuzammil Yusuf yang
konflik internal yang terjadi. memimpin jalannya sidang akhirnya waktu
itu memberi tenggang 1 bulan kepada Komisi
“Saya termasuk yang menyesal memilih bapak dan Nasional Hak Asasi Manusia - Komnas HAM untuk
ibu. Ternyata kami memilih anggota Komnas HAM menyelesaikan masalah internal yang telah membelit
yang haus kekuasaan, dimana logikanya seorang 13 komisionernya. Apabila gagal maka Komisi III dalam
pejabat negara menjabat selama 1 tahun. Terus posisi siap mengambil sikap termasuk melakukan
terang saya prihatin melihat kondisi ini,” kata anggota pemilihan ulang. Ia juga menyampaikan keprihatinan
Komisi III Trimedya Panjaitan saat menyampaikan atas informasi mogok kerja karyawan Komnas HAM
pernyataannya dalam rapat. yang diterimanya. Ia meminta para komisioner
dan kesetjenan dapat memberi perhatian pada
Bagi dia terbelahnya sikap para komisioner, 9 orang
mendukung masa jabatan 1 tahun dan 4 orang aspirasi yang ditandatangani 100 karyawan, yang
memilih 2,5 tahun jelas bertentangan dengan pakta tembusannya juga diterima Komisi III.
integritas yang pernah ditandatangani pada saat Ketua Komnas HAM Otto Nur Abdullah menyatakan
mengikuti fit and proper test. Kekecewaan bertambah dapat menerima permintaan Komisi III. Ia mengaku
setelah mendapat informasi kisruh komisioner diikuti optimis dapat menyelesaikan persoalan. “Kita
aksi mogok kerja karyawan Komnas HAM. sudah mengagendakan rapat paripurna, saya rasa
bisa selesai dalam pertemuan tersebut,” imbuhnya
Sementara itu anggota Komisi III dari FPPP Ahmad
Yani dalam pertemuan tersebut menyampaikan maaf yakin. Ternyata harapan Otto masih tinggal harapan.
kepada publik karena telah salah memilih pejuang Publik nampaknya masih akan menyaksikan episode
selanjutnya kekisruhan di rumah para pejuang HAM.
HAM. Ia juga meminta komisioner menjelaskan soal
masukan yang diperolehnya, kisruh disebabkan (iky)
masalah ketidaksetaraan hak antara anggota dengan
pimpinan.
Jajaran Pimpinan Komisi III DPR, Gede Pasek Suardika (tengah), Aziz Syamsuddin (kanan) dan Almuzammil Yusuf (kiri).
PARLEMENTARIA EDISI 100 TH. XLIII, 2013 67