Page 44 - MAJALAH 122
P. 44

LEGISLASI                     Ketua Baleg Sareh Wiyono saat Paripurna Penetapan Prolegnas 2015





          nanya Firman mengharapkan  akan mengumumkan mana RUU  revitalisasi. Salah satunya adalah
          dan menghimbau kepada seluruh    yang diajukan oleh Komisi-komisi  meningkatkan kinerja dan tentunya
          Komisi-komisi di DPR agar betul-  yang tidak sesuai itu akan di update   sudah diawali dengan penyusunan
          betul didalam pembahasan RUU     setiap saat melalui website par-  prolegnas yang sangat realistis. Ini

          nanti mengedepankan  kualitas dan  lemen. Hal ini dimaksudkan agar     sudah menjadi perwujudannya.

          transparansi  kita buka selebar-le-  komisi-komisi juga bertanggung
          barnya.                          jawab secara moral,” tandasnya.   Firman juga berharap, publik dapat
                                                                             memahami bahwa DPR bukanlah
          Firman berpesan, didalam pemba-  “Dan Pimpinan DPR juga dapat      pabrik  UU, tetapi DPR adalah mem-
          hasan tentunya baik komisi, baleg,     mempertanggungjawabkan bahwa   buat UU yang mengacu pada aturan-
          maupun  pansus harus melakukan   yang namanya UU yang telah dise-  aturan hukum  yang ada.
          sosialisasi. Karena kualitas UU ten-  tujui melalui Baleg, jangan Baleg
          tunya akan lebih baik ketika kita                                         “Semangat dari Baleg adalah
          bisa mendapat masukan dari                                                kita kerja harus realistis dan
          berbagai elemen masyarakat.                                               kita be tul-betul harus bisa
                                                                                    meningkatkan kualitas dari-
          Dengan adanya keputusan MK                                                pada Undang-Undang. Dan
          dimana DPD RI juga dilibat-                                               Undang-Undangnya adalah
          kan dalam pembahasan RUU,                                                 yang menjadi sebuah ke-
          menurut Firman  ini merupakan                                             butuhan, jangan membuat
          suatu kerjasama yang baik di-                                             Undang-Undang atas dasar
          dalam membuat sebuah payung                                               pesanan,” pungkasnya.
          hukum agar kualitasnya   lebih
          baik. Jangan sampai nanti justru                                          Dan yang tidak kalah pen-
          keterlibatan ba nyak orang kua-                                           ting, lanjut Firman, adalah
          litasnya menjadi rendah.                                                  didalam masalah RUU ini
                                           yang disalahkan, atau pimpinan DPR   baik mulai dari prolegnas mau-
          Firman optimis target Prolegnas   yang disalahkan tapi tanggungja-  pun nanti setelah menjadi UU, DPR
          2015-2019 dapat  tercapai. Oleh   wab pada semua yang meng usulkan   juga bertanggung jawab terhadap
          karena itu, ia minta kepada seluruh   RUU, termasuk pemerintah,” tam-  sosialisasi kepada publik. Karena
          anggota dewan, untuk RUU yang    bah Firman.                       sebuah RUU yang menjadi UU ini
          betul-betul siap dibahas menjadi                                   me ngandung konsekuensi, dimana
          skala prioritas. “Dan kesiapan itu  Kemudian didalam penentuan panja   konsekuensinya adalah sanksi-
          betul-betul artinya Naskah Aka-  legislasi  atau  panja  pembahasan   sanksi hukum. Ketika ada sanksi
          demik dan draftnya ada. Dan jangan   Undang-Undang itu menurutnya     pidana yang mengikat, sanksi per-
          membahas UU yang sifatnya sulit  jangan sampai diganti di tengah ja-  data yang mengikat, ini tentunya
          untuk diselesaikan,” tandasnya.   lan istilahnya on­off. Kadang-kadang   harus dilakukan seadil-adilnya ke-
                                           aktif dan kadang-kadang tidak aktif   pada masyarakat.
          Namun satu yang Firman khawa-    atau sebaliknya sudah ditetapkan si
          tirkan yaitu tentang masalah waktu.  A di tengah jalan digantikan si B.   Terhadap UU yang telah disahkan,
          Karena kinerja DPR saat ini dalam 1                                Firman mengingatkan, agar  pemer-
          tahun masa persidangan 5 kali re-  Hal tersebut, tegas Firman, akan   intah menjalankan amanat UU itu
          ses. Kemudian, pembahasan RUU     merubah sistem pembahasan.  secara baik dan benar, serta  kon-
          biasanya bisa diselesaikan 2 masa   Karena orang baru kembali lagi   sisten. Karena UU itu dibahas dalam
          sidang, saat ini bisa diperpanjang  3   menggunakan haknya menga-  rangka mengisi kekosongan hukum
          masa sidang. Ini juga bisa mempe-  tas namakan fraksi padahal sudah  dan mengandung konsekuensi biaya
          ngaruhi.                         diputuskan. Ini pernah terjadi. Dan   yang tinggi. UU ini dibahas dengan
                                           kemudian, hendaknya jika sudah  biaya yang tinggi ini tentunya kare-
          “Oleh karena itu, sekarang ini  menjadi panja harus bertanggung    na ada kebutuhan hukum. Ketika
          bagaimana strategi didalam pem-  jawab penuh terhadap masalah ki-  ada kebutuhan hukum dan peme-
          bahasan RUU itu bagi komisi-komi-  nerja pembahasan RUU.           rintah sebagai aparatur pemerintah
          si agar menjadi perhatian penuh                                    tidak melaksanakan maka peme-
          supaya target daripada legislasi ini   Firman sepakat dengan anggota   rintah melanggar ketentuan UU. (sc)
          menjadi target bersama. Dan Baleg   Baleg, bahwa Baleg harus melakukan   Foto: Iwan Armanias/Parle/HR



          44 PARLEMENTARIA  EDISI 122 TH. XLV, 2015
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49