Page 32 - MAJALAH 89
P. 32
SUMBANG SARAN
Mengembalikan Fungsi Prolegnas
Sebagai Instrumen Perencanaan Legislasi
evaluasi yang tidak tepat sasaran. hingga total RUU yang diprioritaskan
Namun, bukan berarti dalam hal pada tahun 2011 ada sebanyak 93
ini evaluasi dengan aspek kuantitas RUU. Sampai dengan penutupan masa
menjadi tidak bermanfaat, mengingat sidang terakhir pada tahun 2011, 16
dari aspek kuantitas dapat pula dilihat Desember 2011, DPR dan Pemerintah
pencapaian Prolegnas pada tahun ter- telah menyelesaikan 23 RUU menjadi
tentu dengan membandingkan jumlah UU. Secara kuantitas dapat terlihat
RUU yang direncanakan dan jumlah bahwa DPR dan Pemerintah dalam hal
UU yang berhasil disahkan. Selain itu, ini hanya mampu menyelesaikan tidak
dengan menggunakan pengelompo- lebih 25% dari jumlah yang diren-
Fajri Nursyamsi, SH kan terhadap materi tertentu dalam canakan pada Prolegnas 2011.
Peneliti Pusat Studi Hukum dan UU, dapat diketahui kecenderungan Dari jumlah 23 UU tersebut juga
Kebijakan Indonesia UU yang lebih banyak disahkan pada sudah termasuk RUU Akumulatif Ter-
satu tahun. Data tersebut dapat men- buka, yaitu UU penetapan APBN dan
rogram Legislasi Nasional atau jadi indikasi awal bacaan terhadap perubahan APBN (APBN-P sebanyak 3
biasa disingkat Prolegnas kerap arah politik-hukum DPR dan Pemerin- (tiga) UU, RUU ratifikasi Perjanjian In-
Pdijadikan tolak ukur dalam me- tah pada tahun bersangkutan. ternasional sebanyak 1 (satu) UU. Se-
nilai kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Seperti telah disebutkan sebelum- lain itu, sebagian besar capaian 23 UU
(DPR) dan Pemerintah dalam pelak- nya bahwa bacaan terhadap aspek merupakan (sisa) luncuran dari 2010.
sanaan legislasi. Hal ini wajar karena kuantitas baru merupakan tahap awal Sedangkan sisanya adalah UU yang
pada dasarnya Prolegnas merupakan dalam melakukan evaluasi terhadap menjadi luncuran dari tahun 2010
instrumen perencanaan yang digu- capaian Prolegnas secara keseluru- sebanyak 18 (delapan belas) UU, dan
nakan oleh DPR untuk menjalankan han, sehingga perlu untuk kemudian hanya 1 (satu) UU yang berasal dari
fungsinya dalam bidang legislasi. Se- dilanjutkan atau didalami dengan as- usulan baru di tahun 2011.
menjak tahun 2001 sampai terakhir pek kualitas. Atau dengan kata lain,
2011 ini, pada akhir tahun, DPR se- setelah mengetahui jumlah UU yang Perbandingan Jenis UU dalam
lalu mengeluarkan daftar Rancangan disahkan dan dibandingkan dengan Capaian Prolegnas 2011
Undang-undang (RUU) prioritas yang perncanaan awal, perlu untuk di-
akan dibahas pada tahun berikutnya. dalami kembali bagaimana kualitas UU Ratifikasi
Daftar itulah yang kemudian men- dari tiap-tiap UU yang sudah disah- UU APBN dan APBN-P
jadi acuan kinerja dari DPR (bersama kan tersebut. Karena pada dasarnya
Pemerintah) dalam membahas UU. tujuan dibentuknya UU adlah untuk UU Luncuran 2010 UU Baru 2011
Dalam mengevaluasi UU yang menyelesaikan permasalahan atau
menjadi capaian Prolegnas dapat di- mengatur kepentingan yang ada
lakukan dari dua aspek, yaitu kuan- di masyarakat, bukan semata-mata
titas dan kualitas. Dari keduanya, membentuknya dalam jumlah yang
aspek kuantitas lebih sering menjadi banyak demi mencapai target dalam
perhatian masyarakat karena relatif Prolegnas tersebut.
lebih mudah untuk dipahami karena
menyuguhkan perbandingan angka A. Evaluasi Dalam Aspek
secara statistik, dibandingkan de- Kuantitan Terhadap Capaian
ngan aspek kualitas yang memerlukan Prolegnas 2011
analisa dan pengetahuan lebih untuk Prolegnas Prioritas Tahun 2011,
memahaminya. Apabila dilihat dari DPR dan Pemerintah merencanakan
segi hasil, evaluasi terhadap Proleg- penuntasan 70 RUU sebagai usulan
nas secara kuantitas terkadang tidak baru, ditambah 23 RUU sebagai lun- Dari diagram diatas terlihat bahwa
menggambarkan kondisi yang utuh, curan atau UU yang tidak sempat UU yang merupakan luncuran dari
sehingga mengarahkan kepada hasil terselesaikan pada tahun 2010. Se- tahun 2010 mendominasi pencapai-
| PARLEMENTARIA | Edisi 89 TH. XLII, 2011 |
|
| PARLEMENTARIA | Edisi 89 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 89 TH. XLII, 2011 |
TH. XLII, 201 |
ARIA |
P
1
Edisi 89
ARLEMENT