Page 51 - MAJALAH 83
P. 51

KUNJUNGAN  KERJA





                                                                                 alutsista  produksi  Pindad  dan  BUM-
                                                                                 NIS lainnya harus diprioritaskan dari-
                                                                                 pada barang produk luar negeri. “le-
                                                                                 bih baik kita gunakan produk dalam
                                                                                 negeri yang suku cadangnya terjamin,
                                                                                 ketimbang  produk  impor  yang  jika
                                                                                 ada  masalah  dengan  cuku  cadang
                                                                                 dan amunisi, senjata itu tidak bisa di-
                                                                                 gunakan lagi,” ujarnya menjelaskan.
                                                                                     Danrem 064/Maulana Yusuf, Kol.
                                                                                 Inf.  Djoko  Warsito  mengungkapkan
                                                                                 kondisi alutsista yang dimiliki prajurit
                                                                                 di  wilayah  Korem  064/MY  memang
                                                                                 masih belum memadai, bahkan seba-
                                                                                 gian sudah ada yang berumur 20 ta-
                                                                                 hun lebih, contohnya peralatan Radar
                                                                                 yang dimiliki Sat Radar 211 Tanjung-
            Tim Kunker Komisi I ketika melakukan pertemuan di Papua              kait sudah berusia 26 tahun.
            diperlukan  prajurit  di  lapangan,  me-  nisi  produksi  BUMNIS,  hal  ini  untuk   Ketua Tim Komisi I DPR Enggar-
            liputi alat utama sistem persenjataan   mendorong kemandirian bangsa dan   tiasto  kembali  menegaskan  Komisi
            (alutsista), kesejahteraan prajurit, dan   mengurangi  ketergantungan  terha-  I  DPR  mendukung  peningkatan  dan
            masalah  perumahan,”  ucapnya  saat   dap produk luar negeri,” ujarnya.   pengadaan  alutsista  untuk  kebutu-
            membuka pertemuan.                    Mirwan  menjelaskan  DPR  dan   han  TNI.  ”Kita  sangat  mendukung
                Sementara  anggota  Komisi  I   pemerintah sudah menyepakati Ren-  pe-ngadaan  alutsista  ini  karena  kita
            yang juga Wakil Ketua Badan Angga-  stra Alutsista tahun 2014 dengan ang-  ingin mempunyai TNI yang kuat dan
            ran DPR RI, Mirwan Amir (F-PD) me-  garan sebesar 54 triliyun rupiah di luar   dibanggakan,   karena   pertaruhan
            ngatakan,  Kualitas  alutsista  produksi   anggaran  rutin  TNI.  “Tahun  2011  ini   adalah keutuhan NKRI,” tegasnya. Un-
            Badan  Usaha  Milik  Negara  Industri   saja kita anggarkan 11 triliyun rupiah   tuk itu Enggar mengatakan, Komisi I
            Strategis (BUMNIS) seperti PT. Pindad,   untuk alutsista,” tambahnya.  perlu  data  kebutuhan  minimal  dan
            PT. PAL, dan PT. LEN, kualitasnya tidak   Hal senada diungkapkan anggota   mendesak seperti alutsista, alkom, ke-
            kalah dengan produk luar negeri.   Komisi I, Ahmed Zaki Iskandar Zulkar-  sehatan, kendaraan, dan amunisi yang
                “Komisi  I  mendesak  agar  TNI   nain (F-PG), Anggota DPR dari daerah   akan diusahakan untuk bisa dipenuhi
            mau menggunakan senjata dan amu-  pemilihan  Banten  ini  mengatakan,   dalam APBN P 2011. (si)
            Komisi II DPR Temukan




            17 Ribu Rumah di Batam Liar





            Komisi II DPR menemukan sebanyak 17.000 rumah di pulau Batam Kepulauan Riau, berdiri di
            atas lahan hutan milik negara.

                  al  tersebut  terungkap  saat   ada dari menteri kehutanan. Rumah-  Sudah tahu lahan hijau kok dikeluar-
                  anggota  Komisi  II  DPR  RI   rumah itu tersebar di berbagai wilayah   kan juga sertifikatnya?” tanya anggota
            Hberkunjung  ke  kantor  Badan    di  Batam.  Namun  Isman  Hadi  tidak   Komisi II DPR, Nurul Arifin (F-PG) ke-
            Pertanahan  Nasional  (BPN)  Batam   menyebutkan  secara  rinci  dikawasan   pada Isman Hadi.
            (13/4).                           mana saja rumah bermasalah itu.        Isman  Hadi  menjelaskan,  sertifi-
                Menurut Kepala Kantor BPN Ba-     Mengetahui  fakta  tersebut,  se-  kat  bisa  diproses  BPN  karena  sudah
            tam, Isman Hadi, hal ini terjadi karena   jumlah anggota Komisi II DPR terke-  ada  reko  rekomendasi  dari  Otorita
            persetujuan  alih  fungsi  hutan  yang   jut. “Kenapa BPN keluarkan sertifikat   Batam  (sekarang  BP  Batam),  selaku
            ditempati  17.000  rumah  itu  belum   kalau  status  lahannya  belum  jelas.   badan  yang  diberikan  otoritas  oleh







                                                                                                                                                                                                        | PARLEMENTARIA  |  Edisi 83 TH. XLI, 2011 |
               | PARLEMENTARIA |  Edisi 83 TH. XLI, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 83 TH. XLI, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                              TH. XLI, 201 |
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                        |
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 83
                                                                                                                                                                                                                                      1
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56