Page 50 - MAJALAH 83
P. 50

dari  perubahan  UU  Penyiaran  saat
            ini  yaitu  mengenai  penguatan  peran
            KPID yang masih dianggap lemah dan
            tidak  dapat  bekerja  maksimal.  “KPID
            hanya bisa menegur tapi tidak mem-
            berikan  sanksi  dan  teguran  itu  juga
            tidak  bisa  didengar  oleh  lembaga
            penyiaran,”paparnya.
                Menurutnya, Persoalan KPID nanti
            akan dibahas di dalam perubahan UU
            Penyiaran  menyangkut  juga  persoa-
            lan perijinan siaran. “Semua harus ada
            kewenangan, itu juga harus diberikan
            kekuasaan untuk KPID,”jelasnya.
                Pada  kesempatan  itu,  dia    me-
            ngatakan,  segala  bahan  masukan
            dalam  meningkatkan  kualitas  infor-                                                                hileud.com/internet
            masi  dan  kegiatan  lainnya    agar  di-
            serahkan kepada DPR untuk dibahas
            secara nasional di Jakarta.                                               Pembangunan infrastruktur di Papua Barat
                Dia menambahkan, selaku rakyat   an setempat, selain itu  masih adanya   pakan  suatu  potensi  dan  memiliki
            Indonesia  harus  menyadari  bahwa   daerah  terisolir  karena  minimnya  in-  opportunity yang lebih baik, dengan
            tradisi    budaya  daerah  merupakan   frastruktur.                  potensi sumber daya alam yang dimi-
            aset  yang  berharga  dalam  rangka   Ketua Tim Komisi I DPR RI Hayo-  liki, papua barat harus di managemen
            menjaga  stabilitas  Negara  Kesatuan   no Isman (F-PD) mengatakan, kedata-  dengan  baik,  melalui  visi  yang  jelas,
            Republik  Indonesia  (NKRI).  Karena   ngan Tim Komisi I ke Provinsi Papua   membangun  sistem  yang  baik,  dan
            itu,  pemerintah  pusat  mestinya  ikut   Barat dalam rangka mencari masukan   sumber  daya  manusia  yang  mendu-
            memberikan  perhatian  sepenuhnya   dan melihat secara langsung kondisi   kung  managemen.,”  tegas  politikus
            dalam meningkatkan pengembangan   riil  pembangunan  dan  kendala  yang   Dapil Papua itu.
            kegiatan informasi dan komunikasi di   dihadapi  pada  daerah  itu.  “Komisi  I   Dengan  kekayaan  sumber  daya
            daerah-daerah, khususnya di Sumbar.  datang menyerap aspirasi masyarakat   alam  dan  potensinya  menyumbang
                Dia  mengharapkan,  terdapat   untuk pembangunan wilayah Papua,”   lebih dari 30 persen, namun  yang ter-
            keseimbangan  didalam  masyarakat   katanya dengan antusias.         jadi, Terang Yoris, indeks pembangu-
            maupun  industri  penyiaran.  Artinya,   Anggota Komisi I Yorrys Raweyai   nan manusia 10 tahun terakhir berada
            masyarakat  harus  menikmati  siaran   (F-PG)  mengungkapkan  pengelolaan   diurutan  33  dari  33  provinsi.  “Yang
            dengan baik, sehat dan murah, tetapi   dan pemanfaatan hasil kekayaan alam   harus segera ditangani adalah penya-
            industri  pertelevisian  tidak  boleh  di-  Provinsi Papua belum digunakan se-  kit  TBC,  penyakit  malaria,  angka  ke-
            pegang hanya satu orang saja.     cara  optimal  untuk  meningkatkan   matian ibu dan anak-anak,”jelasnya.
                Tim  Kunker  Komisi  I  DPR  di-  taraf hidup masyarakat asli, sehingga   Sementara Saat Kunjungan Kerja
            pimpin oleh Wakil Ketua Komisi I Tub-  mengakibatkan  terjadinya  kesenja-  Komisi I DPR ke Banten, Komisi I DPR
            agus Hasanuddin didampingi oleh 15   ngan antara Provinsi Papua dan dae-  mendukung  penuh  peningkatan  in-
            orang anggota DPR, tim mengunjungi   rah  lain,  serta  pengabaian  hak-hak   dustri pertahanan dalam negeri guna
            Sumbar  pada  tanggal    11-12  April   dasar penduduk asli Papua.   memenuhi  kebutuhan  Alutsista  TNI
            dalam rangka fungsi pengawasan de-    Yorrys  Raweyai  mengajak  selu-  dan Polri. Melalui cara ini, diharapkan
            wan dan menerima masukan terhadap   ruh masyarakat Papua untuk bangkit   dapat  mengurangi  angka  pengang-
            perubahan UU Penyiaran.           melaksanakan  secara  konsisten  Un-  guran  dan  meningkatkan  perekono-
                                              dang-Undang  Nomor  21  Tahun  Ta-  mian local setempat.
            Percepatan Infrastruktur          hun  2001  tentang  Otonomi  Khusus    Ketua Tim Komisi I DPR RI Eng-
                Kunjungan Kerja Komisi I DPR ke   Provinsi Papua, serta mengajak selu-  gartiasto  Lukita  (F-PG)  mengatakan,
            Wilayah  Papua  Barat  menilai  masih   ruh  elemen  bekerja  bersama  mem-  kedatangan Tim Komisi I ke provinsi
            minimnya  pembangunan  sarana  dan   bangun  Wilayah  Papua.  “Kita  semua   Banten dalam rangka mencari masu-
            prasarana infrastruktur di daerah Pa-  harus berkomitmen menuju masa de-  kan  apa  adanya,  bukan  untuk  men-
            pua Barat yang menyebabkan kurang   pan  bangsa  Indonesia  melalui  pem-  cari-cari persoalan. “Kami datang un-
            berkembangnya  sector  perekonomi-  bangunan papua. Papua barat meru-  tuk  mengetahui  kebutuhan  riil  yang




                                                                                                                1


   0                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 83 TH. XLI, 2011 |  1
                                                                                                    TH. XLI, 201 |
                                                                                        ARIA |
   0 | PARLEMENTARIA |  Edisi 83 TH. XLI, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 83 TH. XLI, 2011 |
                                                                              |
                                                                                                             1

                                                                                              Edisi 83
                                                                                ARLEMENT
                                                                               P
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55