Page 45 - MAJALAH 83
P. 45

PROFIL





              Yasti Soepredjo



              Mokoagow (F-PAN)




              Srikandi DPR Pengagum



              Tokoh Reformasi, Amien Rais










                                                                                      ecintaan seorang Yasti Soepre-
                                                                                      djo Mokoagow terhadap Partai
                                                                                 KAmanat  Nasional  (PAN)  tidak
                                                                                 muncul tiba-tiba, semua berawal dari
                                                                                 kekagumanya  terhadap  sosok  tokoh
                                                                                 reformasi,  Amien  Rais  yang  dikenal
                                                                                 sebagai tokoh yang kritis, pandai dan
                                                                                 menjadi  penggerak  mahasiswa  pada
                                                                                 era awal reformasi 1998-1999 lalu.
                                                                                     “Kalau  saya  bisa  jujur  dahulu
                                                                                 saya masuk PAN karena sosok Amien
                                                                                 Rais  belum  melihat  visi  dan  misi
                                                                                 partainya,”Jelas  Ketua  Komisi  infra-
                                                                                 struktur ini.
                                                                                     Menceritakan   pertemuannya
                                                                                 dengan Amien Rais, ketika itu  sosok
                                                                                 Pendiri dan mantan Ketua Umum PAN
                                                                                 menyempatkan  mengunjungi  Ma-
                                                                                 nado, tempat kelahiran Yasti, lalu di-
                                                                                 rinya diajak oleh temannya untuk me-
                                                                                 nemuinya. Namun Yasti menolaknya,
                                                                                 kecuali  dengan  syarat  Amien  Rais
                                                                                 harus semobil dengannya dan dirinya
                                                                                 yang menyetir  mobil tersebut.
                                                                                     “Pak Amien harus ikut, dan saya
                                                                                 yang menyetir mobilnya, karena me-
                                                                                 mang  ingin  mengkritiknya.  Melihat
                                                                                 perempuan yang nyetir dia kemudian
                                                                                 duduk di depan sementara ajudannya
                                                                                 di belakang,”Kenang Yasti saat awal-
                                                                                 awal  pertemuannya  dengan  tokoh
                                                                                 reformasi tersebut. Bahkan, Yasti me-
                                                                                 ngakui dulunya tidak menyukai sosok
                                                                                 Amien Rais karena terlalu keras dalam
                                                                                 mengkritik.







                                                                                                                                                                                                        | PARLEMENTARIA  |  Edisi 83 TH. XLII, 2011 |
               | PARLEMENTARIA |  Edisi 83 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 83 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                        |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                        P
                                                                                                                                                                                                                                       1

                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT

                                                                                                                                                                                                                       Edisi 83
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50