Page 52 - MAJALAH 140
P. 52
PROFIL
M. Ali Taher Parasong
Pencapaian
Putra Flores Timur
foto : dok/iw
Sosoknya begitu ramah, penuh Masa Sulit di Desa
Lamakera sebuah desa terpencil di kecamatan Solor
keakraban. Tuturnya jelas, penuh makna. Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT. Dahulu desa di tepi
Dia pribadi yang sangat dekat dengan pantai ini sangat terbelakang. Mayoritas Masyarakatnya
masyarakat miskin. Hampir tak ada jarak bergantung hidup pada kekayaan laut. Kemiskinan
membelit warga desa ini. Adalah Taher Parasong, warga
saat ia berada di tengah masyarakat. desa setempat sekaligus seorang bapak yang gigih
Inilah M. Ali Taher Parasong, putra berjuang menghidupi keluarganya. Dia juga dikenal
sebagai sosok yang sangat religius dan suka membantu
Flores Timur yang kini menjadi Ketua masyarakat miskin walau ia sendiri miskin.
Komisi VIII DPR RI. Bicara dakwah, Hari itu, bersama istri tercinta Siti Maryam Jum’ah,
sedang menanti kelahiran anak ketujuhnya. Tangis bayi
pendidikan Islam, dan kesejahteraan seketika memecah ketegangan. Bayi mungil laki-laki lahir.
masyarakat, Ali adalah sosok yang tepat Sayangnya, orangtua di kampung Lamakera tak pernah
untuk diajak berbincang. mencatat waktu kelahiran anggota keluarganya. Dan
bayi mungil yang baru lahir itu kemudian diberi nama
Ali. Kakak kandung Ali (Umar Taher) yang menetapkan
sendiri tanggal kelahiran adik tercintanya itu beberapa
tahun kemudian. Ditetapkanlah 9 Februari 1961. Ali adalah
arlementaria menemui Ali di kediamannya di anak ketujuh dari sembilan bersaudara.
kawasan Tangerang. Hari itu, ia penuh dengan Ibunda tercintanya wafat ketika Ali masih berusia
kegiatan sosial dan menemui konstituen empat tahun. Ali dan sahabat-sahabat kecilnya di desa
Ptercintanya di dapil Banten III (Kota Tangerang, mengalami betul kesulitan hidup. Ayahandanya selain
Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan). nelayan juga pedagang dan tukang bangunan. Apa saja
Bercerita tentang masa kecil di kampung halaman hasil bumi dijual untuk sekadar menghidupi keluarganya.
selalu menyisakan duka sekaligus kenangan yang indah. Kadang Ali diajak ayahnya mencari madu ke tengah hutan
Sesekali air mata Ali berlinang tak tertahankan, bila bakau. Dengan bertelanjang dada sang ayah menaiki
mengingat masa-masa sulit di desa. pohon untuk mengambil madu. Sementara Ali menunggu
52 l PARLEMENTARIA EDISI 140 TH. XLVI - 2016