Page 53 - MAJALAH 140
P. 53
di bawah pohon dengan mengacungkan dedaunan yang Memasuki tahun 1973, Ali duduk di kelas V dan
dibakar agar asapnya bisa mengusir kerumunan lebah. akan naik ke kelas VI SD. Tapi, di tahun ini ia harus
Berdagang kue serabe dan onde juga pernah dilakoni hijrah ke Jakarta atas saran ayahnya. Sang ayah sangat
Ali kecil. Hasilnya diserahkan pada kakak perempuannya. menginginkan buah hatinya ini melanjutkan sekolah
Di tengah kesulitan hidup yang membelit, anak-anak di Jakarta dan menitipkannya pada seorang sepupu
di Desa Lamakera tak pernah mengeluh. Tekad untuk bernama Aba Djalil. “Ayah ingin saya menjadi orang
menggapai kehidupan yang lebih layak tertanam kuat. terpandang yang kelak bisa membantu keluarga
Mensejahterakan masyarakat dan mengangkat martabat dan membangun kampung halamannya,” ungkap Ali.
keluarga juga menjadi cita-cita Ali kecil. Masa kecil Ali Perjalanan panjang Ali dimulai dengan menaiki sampan
dihabiskan di desa. Ali tumbuh menjadi anak yang sangat kecil dari Lamakera ke Pelabuhan Waiwerang di pulau
religius dan rajin bekerja. Adonara, 11 November 1973.
Bersama sahabat-sahabat kecilnya, Ali juga gemar Ali kecil harus meninggalkan keluarga dan kampung
bermain. Berenang dan menangkap ikan di laut adalah halaman tercintanya. Sampai di Pelabuhan Larantuka ia
kegemarannya. Di sini masih banyak ditemukan ikan paus menumpang kapal laut ke Surabaya. Karena tak memiliki
melintas. Desanya memang terkenal sebagai penghasil tiket, ia mendiami toilet kering yang sudah tak dipakai.
ikan tongkol, tuna, pari, dan paus. Bermain gasing dan Tidur dan makan berada di toilet. Sebelum ke Surabaya,
karet gelang adalah kegemaran lainnya. Senangnya ia singgah di Waingape, Sumba Timur untuk menjual sapi.
ya. Dari Surabayaa, iaa naik
ab
ay
mengingat masa kecil di desa. Hasilnya, buat bekal ke Surabaya. Dari Surabaya, ia naik
ik
i
na
kereta api ke Jakarta.
kereta api ke Jakarta.
Hijrah ke Jakarta Perjalanan yang mellellahkan s k liigus memil kan bagii
ek
b
ag
Perjalanan yang melelahkan sekaligus memilukan bagi
il
uk
an
al
hk
malnya, Ali kecil bersekolah
anak seusia Ali. Ia sedang berjuang mempertahankan
Mengawali pendidikan formalnya, Ali kecil bersekolah anak seusia Ali. Ia sedang berjuang mempertahankan
di SD Katolik Eltari di Desa Riangbao. Di sekolah ini ia hidupnya. Namun, kapal itu juga seperti sedang menuntun
Riangbao. Di sekolah ini ia
hidupnya. Namun, kapal itu juga seperti sedang menuntun
takdir Ali menuju kesuksesan hidup. Ia coba meretas
guru kelasnya yang selalu
mengenal Pak Yohanes Kopo guru kelasnya yang selalu takdir Ali menuju kesuksesan hidup. Ia coba meretas
kolah. Naik ke kelas IV,
jalannya dari bawah. Kesabaran, keikhlasan, baik
mengendarai kuda saat ke sekolah. Naik ke kelas IV, jalannya dari bawah. Kesabaran, keikhlasan, baik
da
ec
al
rj
rs
er
ah
be
Ali pindah ke SDN Lamakera. Ia selalu berjalan sangka, dan berserah diri jadi senjata hidup Ali kecil.
A
li
k
al
ka
sangka, dann berserah dirii jadi senjata hidup Ali kecil.
ng
h
ta
id
ja
il
s
en
di
ja
ir
up
Ia s lel lu bbe j lan
d
re
rt
ka
kt
ta
A
Ja
,
en
i
iu
d
as
S
St
Ke
Ti Tiba di Stasiunn Kereta Api Senen, Jakarta, 18 November
a,
pi
ba
en
wa
at at tulisnya waktuu
ul
is
ny
t
kaki tanpa alas ke sekolah. Alat tulisnya waktu Tiba di Stasiun Kereta Api Senen, Jakarta, 18 November
a
1973. Ia ke rumah Aba Djalil di Tanjung Priok sebelum
tulis, yaitu batu
itu masih menggunakan batu tulis, yaitu batu 1973. Ia ke rumah Aba Djalil di Tanjung Priok sebelum
dijemput Umar, kakaknya.
uku tulis. Penanya
pipih yang dibingkai sebagai buku tulis. Penanya dijemput Umar, kakaknya.
Menginjakkan kaki
pertama kali di
disebut kalam. Menginjakkan kaki pertama kali di
Di sekolah ini Ali mengenal Pak Rape sebagai Ibu Kota, tak membuat Ali kagum. Dalam
al
Ibu Kota, tak membuat Ali
Pak Rape sebagai
D
k kagum. D lam
Kepala Sekolah. Ada pula Pak Yusuf Wua Kero perjalanan menuju k e diaman
perjalanan menuju
ke diam an
Yusuf Wua Kero
uru yang sangat
guru kelasnya. Mereka berdua guru yang sangat Abah Djalil, ia di sugu hi
disuguhi
Abah Djalil, ia
ecil. Pelajaran
baik dan perhatian pada Ali kecil. Pelajaran
Al
sejarah dan ilmu bumi sangat disuka Ali. Ada
is
i.
A
da
uk
d disukaa Ali. Ada
i di usia ini.
kenangan yang tak terlupakan Ali di usia ini.
“Suatu hari saya pernah ditugasi mengambil air
si mengambil air
sejauh 2 km. Air itu ditampung dalam bambu beruas
b
b
am bambbu beruass
tiga yang kemudian saya pikul sendiri. Seketika kakak
ndiri. Seketika kakak
pertama saya bernama Umar datang ke rumah ayah dari
ng ke rumah ayah dari
Jakarta. Dia terkejut melihat saya sedang memikul air. Umar
dang memikul air. Umar
langsung memeluk saya sambil menangis dan menurunkan
angis dan menurunkan
elihat saya dibebani
pikulan. Rupanya dia tak tega melihat saya dibebani
eraya meneteskan air
pekerjaan terlalu berat,” cerita Ali, seraya meneteskan air
mar sempat menegur
mata mengenang kejadian itu. Umar sempat menegur
ayahnya, “Ali, kan, masih kecil. Mengapa harus kerja begini.”
pa harus kerja begini.”
membasahi pelupuk
Air mata Ali kembali tumpah membasahi pelupuk
umah ayahnya, Ali
matanya. Saat pertemuan di rumah ayahnya, Ali
r, sang kakak yang
sebenarnya belum mengenal Umar, sang kakak yang
Ali belum pernah
tinggal di Jakarta. Sedari kecil, Ali belum pernah
n pertamanya dan
melihatnya. Itu adalah pertemuan pertamanya dan
am bagi Ali kecil.
langsung memberi kesan mendalam bagi Ali kecil. ri/ w ri/ w ri/ w pr / w r / w r / w r / w r / w ri/ w pr / w okpr / w okpr / w okpr / w okpri/ w pr / ri/ ri/ r / r / ri/ r / pr / ri ri i i i i i i i i
Karena tak tega melihat Ali, Umar menyarankan Ali foto: dokpr /iw foto: dokpr /iw foto: dokpri/iw foto: dokpri/iw foto: dokpri/iw o: dokpri/iw foto: dokpri/iw o: dokpr / w foto: dokpri/iw o: dokpri/iw foto: dokpri/iw foto: dokpr /iw foto: dokpri/iw oto: dokpri/iw oto: dokpr /iw foto: dokpri/iw foto: dokpri/iw foto: : : : : : : : dokpri/i i iw o: dokpr /iw dokpr / w dokpri/ w dokpr / w dokpri/ w dokpr / w dokpr / w o: dokp
menyarankan Ali
kakaknya yang lain.
kembali tinggal di Lamakera bersama kakaknya yang lain. do do do d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d
Kebetulan saat itu Ali tinggal bersama ayah dan ibu tirinya foto foto fot ot ot ot fot fo fo fo fo o fo o fo f f f f f f f f f
ayah dan ibu tirinya
di Desa Riangbao, kec, Ileape, Lembata. a.
PARLEMENTARIA EDISI 140 TH. XLVI - 2016 l 53