Page 7 - MAJALAH 140
P. 7

“ Yang penting kita harus      anggaran. “Dewan bertekad akan    review, karena bisa saja tidak ada
            berjalan bersama, bahu membahu,   merumuskan mekanisme pembahasan   kepentingan masyarakat disitu.
            dan bantu membantu. Kita harus    anggaran yang akuntabel dan       Sehingga, harus di pertimbangkan
            saling memperkuat, bukan saling   partisipatif bersama pemerintah,” kata   secara matang dalam menilai kerja
            melemahkan, atau saling mencari   politisi asal dapil Jawa Barat itu.  dewan.
            kesalahan. Masih banyak hal yang                                       Sementara itu Wakil Ketua DPR
            dapat ditingkatkan, baik oleh lembaga   Hormati Judicial Review     RI  Bidang Korkesra Fahri Hamzah
            legislatif, maupun lembaga eksekutif,   Wakil Ketua DPR RI  Bidang   mengatakan walaupun legislatif
            dan lembaga lainnya,” kata Akom,   K orinbang Agus H erman to       dan eksekutif adalah lembaga yang
            panggilan akrab Ade Komarudin.    memaklumi bahwa belum tentu       berposisi sejajar, namun penilaian
               Akom menjelaskan, untuk        semua masyarakat bisa menerima    legislatif dan eksekutif memiliki
            meningkatkan target di setiap fungsi   suatu UU yang telah disahkan oleh   indikator yang berbeda. Tidak bisa
            dewan, pihaknya berkomitmen dengan   DPR RI , sehingga ada UU yang   menilai legislatif dengan perspektif
            pimpinan dewan dan pimpinan fraksi   mendapat  judicial review atau   eksekutif, dan tidak bisa pula menilai
            untuk mengurangi kunjungan keluar   peninjauan kembali materil, Agus pun   eksekutif dengan lembaga legislatif,
            negeri dan mengurangi masa reses   menghormati setiap upaya masyarakat   karena keduanya berada dalam ranah
            DPR RI  RI , sehingga diharapkan dapat   yang melakukan judicial review dan   yang berbeda. Karena dalam legislatif
            meningkatkan kinerja legislasi.   menyerahkan proses sepenuhnya pada   ada keputusan politik dalam proses
               “Sejak dilantik bulan Januari 2016,   Mahkamah Konstitusi (MK).  penyusunan UU, dan kesepakatan itu
            saya fokus pada legislasi agar lebih                                bermacam-macam.
            produktif dan berkualitas,” ujar Akom.                                 Terkait fungsi legislasi, Wakil
            Akom menambahkan, selama masa                                       Ketua Badan Legislasi Firman Subagyo
            kepimpinannya sebagai Ketua DPR RI                                  mengatakan, dibutuhkan keberanian
            dari Januari 2016 hingga saat ini, DPR RI                           dari DPR RI  saat membahas RUU. Jangan
            telah mengesahkan 10 RUU menjadi UU.                                hanya karena mendapat tekanan,
               Politisi Pa r tai Golkar itu                                     kemudian malah mundur. Baleg
            menegaskan bahwa kualitas UU tidak      Yang penting kita harus     harus waspada, jangan sampai dalam
            dilihat dari proses judicial review yang   berjalan bersama, bahu   pembahasan RUU mendapat intervensi
            dilakukan di Mahkamah Konstitusi                                    oleh kepentingan kelempok tertentu.
            (MK). Soal  judicial review atau        membahu, dan bantu              Pembahasan APBN tentu tak
            peninjauan kembali materil itu hanya    membantu. Kita harus        lepas dari DPR RI . Wakil Ketua Badan
            soal kepentingan. “Kerjasama dengan     saling memperkuat, bukan    Anggaran Jazilul Fawaid menyebutkan
            Kemenkumham itu upaya untuk                                         berbagai program pemerintah selalu
            menggenjot kualitas UU. Jika ada UU     saling melemahkan, atau     mendapat ruang saat pembahasan
            yang di-judicial review, bukan berarti   saling mencari kesalahan.   di Banggar. Salah satu kebijakan
            kualitas UU itu yang buruk, tetapi itu   Masih banyak hal yang      pemerintah yang cukup mencolok
            karena ada kepentingan,” jelasnya.                                  adalah pembagian antara belanja
               Di bidang pengawasan, Akom pun       dapat ditingkatkan, baik    pusat dan belanja daerah. Itu juga
            menjelaskan tidak ingin terjadi moral   oleh lembaga legislatif,    semuanya terjadi dinamika. Meskipun
            hazard. Ia menegaskan tidak ingin       maupun lembaga eksekutif,   demikian, pembahasan anggaran
            eksekutif dan legislatif bermain-main                               selalu disinkronkan dengan agenda
            dalam politik anggaran, sehingga        dan lembaga lainnya.        prioritas pemerintah, yakni Nawa
            ia memastikan DPR RI tidak boleh                                    Cita. Jadi membangun dari pinggiran
            membahas anggaran sampai satuan                                     dan meningkatkan daya saing global.
            tiga. Akom pun terus mencari pola                                      Berbagai harapan dipanjatkan
            pembahasan agar tidak terjadi lubang                                masyarakat agar kinerja DPR RI
            kosong sehingga aparatur tidak                                      semakin lebih baik. Pimpinan DPR RI
            bermain anggaran demi kepentingan                                   , maupun seluruh Alat Kelengkapan
            pribadi dan kelompok.                Agus menarik kesimpulan, UU    Dewan pun berkomitmen untuk terus
               Untuk menciptakan sistem       yang di  judicial review, baginya itu   berbenah memperbaiki diri. Kinerja
            penganggaran yang transparan dan   tidak mencerminkan daripada      DPR RI  pun tak lepas dari dukungan
            akuntabel, DPR RI  dan pemerintah   kualitas UU. Menurutnya, bisa saja   pemerintah dan masyarakat, untuk
            perlu membangun komitmen bersama   UU yang terbaik pun akan di judicial   memberi saran dan kritik, demi DPR RI
            untuk membuka akses ke publik untuk   review. Tapi bisa juga, UU yang   yang semakin amanah. Dirgahayu HUT  (tim parle)
            melihat langsung proses pembahasan   kurang baik tidak ada yang di judicial   RI dan HUT DPR RI ke-71 ! 



                                                                         PARLEMENTARIA   EDISI 140 TH. XLVI - 2016  l  7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12